SURIAH-300x188.jpg" alt="Pasukan tank militer Suriah pada 2013. (Foto: dok. ARA News/AFP PHOTO/STR )" width="300" height="188" /> Pasukan tank militer Suriah pada 2013. (Foto: dok. ARA News/AFP PHOTO/STR )
Damaskus, 7 Muharram 1437/20 Oktober 2015 (MINA) – Dengan didukung bantuan militer dari Rusia dan Iran, pasukan rezim Suriah kini berusaha merebut kembali wilayah-wilayah dikuasai oposisi dan Islamic State (ISIS/Daesh).
Pengamat mengatakan, setelah tiga pekan serangan udara oleh pesawat-pesawat tempur Rusia, rezim militer Bashar Al-Assad dan pasukan sekutu telah mendapat dorongan moral, meskipun tidak ada hasil yang luar biasa terlihat di lapangan sejauh ini.
Sumber-sumber militer di Damaskus berjanji untuk mendapatkan kembali wilayah mereka dan akan memakan waktu.
“Tapi kami yakin maju,” kata mereka.
Baca Juga: [POPULER MINA] 88 persen Gaza Hancur dan Gencatan Senjata Suriah-Israel
Rusia, sekutu lama Presiden Assad, telah memulai kampanye udara yang ditujukan untuk memperkuat pasukan pro-rezim, dan telah melakukan lebih 500 serangan udara di lokasi yang diduga milik ISIS.
Namun, beberapa laporan setempat menegaskan, serangan Rusia lebih utama menargetkan oposisi moderat penentang Assad yang didukung Amerika Serikat dan koalisinya.
Di samping itu, Rusia juga dilaporkan membom daerah pemukiman sipil.
“Didukung oleh pejuang Syiah Hizbullah dan pasukan elit Quds Iran, tentara rezim Suriah meluncurkan serangan darat di Aleppo, Hama dan Homs, seiring di pesisir Latakia maupun di pedesaan Damaskus,” kata Mazen Halabi, seorang aktivis yang berbasis di Aleppo.
Baca Juga: Pemerintah Suriah Umumkan Gencatan Senjata di Suwayda, Serukan Kepatuhan Semua Pihak
“Pasukan pro-rezim telah menyita beberapa desa di pinggiran kota Homs, Hama dan Aleppo,” katanya kepada ARA News yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Namun menurutnya, pasukan darat tentara Suriah masih menderita “beberapa kesenjangan dan titik-titik lemah”.
Halabi mengungkapkan, sekitar 50.000 tentara rezim telah tewas sejak dimulainya pemberontakan anti-Assad pada 2011.
“Angkatan udara Pro-Assad telah sangat habis, tergantung pada bom barel buatan lokal,” kata Halabi mengutip perkataan ahli militer Suriah.
Baca Juga: Utusan Khusus AS: Gencatan Senjata Tercapai antara al-Sharaa dan Netanyahu
Setelah lebih empat tahun konflik dahsyat yang telah menewaskan lebih 250.000 orang, tentara Assad kini hanya mengendalikan 30% tanah Suriah. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Pertempuran antara Druze dan Suku Badui Makin Intensif di Suwayda Suriah