Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dihadapan Non Muslim, Wanita AS Ceritakan Alasan Dirinya Memilih Islam

Rudi Hendrik - Senin, 16 Januari 2017 - 13:38 WIB

Senin, 16 Januari 2017 - 13:38 WIB

358 Views

Asima Silva. Foto: T&G Staff/Christine Peterson

Asima Silva. (Foto: T&G Staff/Christine Peterson)

 

Worcester, 17 Rabi’ul Akhir 1438/16 Januari 2016 (MINA) – Sebuah acara rutin diskusi antaragama di Worcester, Massachusetts, Amerika Serikat menampilkan sosok aktivis Muslimah Asima Silva.

Sejak kuliah di Institut Politeknik Worcester, Asima mengatakan dia mempelajari secara dalam berbagai macam agama karena ia ingin tahu mengapa penganut masing-masing agama percaya bahwa agama mereka paling benar.

“Saya memilih untuk menjadi Muslim setelah semua pencarian saya,” katanya di hadapan 250 peserta diskusi yang datang dari berbagai agama, sebagaimana dikutip Telegram.

Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri

Kegiatan yang diprakarsai Pusat Islam Worcester itu kerap menghadirkan ratusan peserta non Muslim mulai dari polisi, pejabat lokal, warga yang penasaran terhadap agama lain, pengacara dan lainnya.

Kegiatan diskusi ini dinilai memberikan sarana komunikasi yang baik untuk mengenal Islam. Banyak yang merubah persepsinya terhadap Muslim setelah mereka mendengarkan paparan dari para pembicara.

Salah satunya dari staf kota Dudley yang warganya, lebih dari setahun, menolak didirikan pemakaman Muslim di area mereka.

Penasehat kota Dudley Gary Brackett mengatakan, kegiatan tersebut menarik dan informatif bagi dirinya. Dia mengungkapkan, baru mengetahui Islam memiliki akar sejarah yang dekat dengan Judaisme.

Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan

Asima menjelaskan lima rukun Islam dan enam rukun iman yang semuanya melibatkan kehadiran Tuhan.

Islam, tambah Asima, mengakui para nabi, mengagungkan doa dan percaya pada hari penghakiman. Dia mengatakan, mengenakan jilbab adalah bentuk kesopanan, dan bukanlah merupakan tradisi Arab seperti yang dipercayai Barat sejak dulu.

Asima, juga mengungkapkan ada perbedaan jauh bagi kehidupan sebagai Muslim di negara yang sedang ditinggalinya kini.

Perubahan besar itu terjadi sejak peristiwa 11 September 2001, serangan teroris yang dituduhkan kepada Muslim, serta kampanye presiden baru-baru ini yang mengubah segalanya bagi umat Islam. (T/RE1/RI-1)

Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Amerika
MINA Preneur