Al-Muhajirun, Lampung Selatan, MINA – Santri Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah Al-Muhajirun, Bilqis Nabila Umami Juarai lomba Pencak Silat Seni Tapak Suci Virtual Kategori Remaja Tingkat Nasional antar Pimpinan Daerah (PIMDA) dan Perwakilan Wilayah (PERWIL) Luar Negeri.
Bilqis yang mewakili PIMDA/PERWIL Lampung Selatan tersebut berhasil meraih juara 1 pada kategori Seni Tunggal Putri tangan kosong dengan perolehan nilai 480 menggungguli peserta perwakilan kota Bandung dengan nilai 465 sebagai juara 2.
Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah)) KH Yakhsyallah Mansur yang juga Pembina Utama Jaringan Pondok Pesantren Al-Fatah se Indonesia, mengucapkan syukur dan selamat atas prestasi yang dicapai Bilqis.
Pembina Ekstrakurikuler Tapak Suci Al-Fatah Lampung, Asri Lubis saat diwawancarai MINA, Sabtu (2/1) mengatakan, Al-Fatah mengirim dua santri tingkat Aliyah (MA) dalam perlombaan virtual tersebut, dan Alhamdulillah satu di antaranya meraih juara medali emas.
Baca Juga: Komite Olimpiade Palestina Kecam Pembongkaran Akademi Olahraga di Yerusalem
“Bilqis ini merupakan santri yang memang sejak MTs sudah banyak menorehkan prestasi di Tapak Suci utamanya di kategori regu, dan ini merupakan perlombaan pertamanya yang diikuti secara virtual,” ujarnya.
“Perlombaan diikuti oleh perwakilan luar negeri di antaranya, Yaman, Eropa, Afrika dan beberapa negara lainnya, tapi Alhamdulillah peserta kami tetap semangat dan serius dalam mengikuti lomba sehingga membuahkan hasil yang memuaskan,” jelas Asri.
Asri berharap, santri-santri lain juga bisa tetap semangat berlatih meskipun di masa pandemi seperti ini, karena meskipun pandemi, perlombaan-perlombaan akan tetap ada meskipun diadakan secara virtual.
Sementara, Pembina Utama Jaringan Ponpes Al-Fatah se-Indonesia, KH. Yakhsyallah Mansur mengatakan, semoga dengan prestasi yang diraih tersebut bisa mendorong yang lain untuk tetap berprestasi meskipun di masa pandemi.
Baca Juga: Timnas Futsal Putri Indonesia Menang Telak, Raih 7-0 Lawan Myanmar
“Selamat kepada Bilqis yang telah menjadi juara dunia, ini merupakan kebanggaan bagi Al-Fatah khususnya dan Jama’ah Muslimin (Hizbullah) pada umumnya,” harap Yakhsyallah yang juga adalah Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah).
Yakhsyallah juga berharap, kemampuan bela diri yang dimiliki digunakan untuk membela diri sendiri, lingkungan, kaumnya, membela agama, dan utamanya adalah membela Masjidil Aqsa, dan juga ini memang untuk mengimbangi anugerah Allah berupa akal yang diberikan.
Penjurian berlangsung selama dua hari melalui siaran langsung di YouTube pada 28-29 November 2020 yang dioperatori oleh UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Tapak Suci dari Universitas Muhammadiyah Surakarta. (L/R12/P1)
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Timnas Indonesia Bantai Arab Saudi 2-0 di Kualifikasi Piala Dunia