Tepi Barat, MINA – Pengepungan Zionis Israel terhadap Kota Jenin di Tepi Barat telah menyebabkan warga Palestina tidak memiliki makanan, air, hingga listrik.
Menurut lembaga amal medis Doctors Without Borders, yang dikenal dengan inisial bahasa Prancisnya MSF, pendudukan Israel menghalangi akses ke fasilitas kesehatan dan menargetkan ambulans.
“Semua kebutuhan pokok (termasuk roti di dalam kamp pengungsi) tidak ada lagi,” kata Taher al-Saadi, seorang penduduk Jenin yang berhasil melarikan diri, kepada Al Jazeera, dikutip Ahad (1/9).
Fayza Abu Jaafar, warga lain yang melarikan diri dari Jenin, mengatakan situasi saat ini sangat sulit bagi anak-anak yang masih terjebak di daerah tersebut, karena mereka takut terhadap kehancuran yang dilakukan oleh pendudukan Israel.
Baca Juga: WHO: Serangan Bertubi-tubi Israel ke RS Kamal Adwan Tak Dapat Diterima
Militer Zionis Israel kembali mendatangkan pasukannya pada Ahad (1/9) setelah menghancurkan toko-toko dan meratakan jalan-jalan, sambil mencegah puluhan ribu warga sipil Palestina mengakses bantuan kemanusiaan, dalam sebuah langkah yang digambarkan sebagai kejahatan perang.
Israel juga dinilai melakukan kejahatan perang selama serangan militernya yang sedang berlangsung di Gaza.
Menurut pemerintah kota Jenin, tentara Israel telah menghancurkan hampir 70 persen jalan kota dan 20 km (12,4 mil) jaringan air dan pembuangan limbahnya sejak melancarkan serangan pada Rabu, 28 Agustus 2024.
Akibatnya, 80 persen kamp pengungsi Jenin, yang dihuni 20.000 orang, tidak memiliki akses air, menurut pemerintah Kota Jenin.[]
Baca Juga: Perlawanan di Jabalia: 3 Tentara Israel Tewas, 18 Terluka
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pengamat Politik: Keadaan Memungkinkan Gencatan Senjata di Gaza