Tel Aviv, MINA – Di tengah larangan laporan tentang korban dari serangan Iran oleh rezim Zionis, media Israel melaporkan jumlah korban di pihak negaranya.
Channel 12 melaporkan, sedikitnya 1.800 warga Israel cedera selama serangan balasan Iran sejak Jumat (13/6) malam, tanpa memberi laporan korban tewas.
Dilaporkan pula bahwa terjadi ketakutan yang meluas di antara para pemukim karena kurangnya tempat berlindung yang aman. Tasnim News Agency (TNA) melaporkan.
Meskipun tentara Israel melakukan penyensoran ketat terhadap korban dan kerusakan terkait perang, sumber-sumber berbahasa Ibrani pada Selasa (17/6) malam mengungkapkan kerugian besar di antara para pemukim ilegal yang ditimbulkan oleh serangan rudal Iran.
Baca Juga: Serangan Israel di Iran Tewaskan 585 Orang, Kebanyakan Warga Sipil
“Lebih dari separuh warga Israel tidak memiliki akses ke kamar atau tempat berlindung yang diperkuat,” kata Channel 12.
Puluhan ribu warga Israel dilaporkan telah mengajukan keluhan mengenai kerusakan properti yang disebabkan oleh perang dengan Iran.
Media berbahasa Ibrani tersebut selanjutnya mencatat bahwa kepatuhan yang berkepanjangan terhadap peraturan Komando Front Dalam Negeri akan menyebabkan sekitar 75% pekerja tidak masuk kerja, Asosiasi Produsen memperingatkan.
“Jika situasi ini terus berlanjut, setengah dari tenaga kerja akan berhenti bekerja sama sekali,” kata Asosiasi Produsen.
Baca Juga: Tiongkok Tuduh Trump Tuangkan Minyak ke Konflik Iran dan Israel
Di antara banyak aspek strategis Operasi True Promise III Iran, satu hasil yang jelas adalah terungkapnya kerentanan internal Israel dan ketidakmampuan rezim tersebut untuk melindungi penduduknya sendiri.
Selama lebih dari 70 tahun, rezim Zionis telah mengandalkan dukungan militer Barat dan AS yang tidak terbatas, dengan membanggakan diri tentang menjadikan Palestina yang diduduki sebagai tempat berlindung yang aman bagi orang Yahudi. Namun, konfrontasi langsung dengan Iran ini telah menghancurkan ilusi tersebut.
Kerusakan besar pada infrastruktur dan jumlah korban warga Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya, telah meningkatkan rasa tidak aman di antara para pemukim dan mengungkap kelemahan serius dalam arsitektur keamanan internal rezim tersebut.
Menurut perkiraan penelitian Knesset, ada sekitar 12.000 tempat perlindungan umum di seluruh wilayah pendudukan. Namun, lebih dari setengahnya tidak layak untuk penggunaan darurat. Tambahan 700.000 kamar berbenteng dan 20.000 tempat perlindungan umum melayani sekitar 481.000 unit hunian, tetapi jumlah itu masih jauh dari kata cukup untuk menghadapi serangan rudal presisi seperti yang diluncurkan oleh Iran. []
Baca Juga: Iran Tangkap 28 Orang Terduga Agen Israel
Mi’raj News Agency (MINA)