Jakarta, 29 Rajab 1438/26 April 2017 (MINA) – Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin menghimbau ummat Islam sebagai ummat mayoritas dinegeri ini untuk menjadi perekat bangsa dan mengedepankan akhlak agung.
“Dalam bermuamanah secara nasional. disamping itu juga kita dituntut untuk mengokohkan ibadah dan tazkiyatun nafs dalam rangka menjaga keutuhan NKRI,” kata Din dalam rapat pleno Wantim-MUI ke-17 dengan tema “Membahas Penegakan Marwah Politik Umat Islam” di Jakarta Pusat, Rabu (26/4).
“Sikap saya bertolak dari keyakinan bahwa masyarakat Indonesia yang majemuk ini berdasarkan Agama, Suku, Ras, Bahasa dan Budaya. Itu memerlukan toleransi tinggi kerukunan sejati,” ujar Din.
Menurut Din, bukan toleransi kerukunan yang basa-basi. Kerukunan sejati adalah setiap eleman harus menghargai satu sama lain. Maka tidak boleh ada seseorang atau sekelompok yang memasuki wilayah keyakinan orang lain.
Baca Juga: Cuaca Jabodetabek Berawan Jumat Ini, Hujan Sebagian Wilayah
“Hal itu merusak kemajemukan dan itu adalah bentuk intoleransi dan anti kebhineka yang nyata. Jangan dibalik, justru saya sedih kalau ada yang membalikkan makna yang mempersoalkan ujaran kebencian dianggap sebagai arti kebhinekaan,” tegas Din.
Ia juga menambahkan ini nalar yang rancu, sekali lagi dalam alam kemajemukan tidak ada boleh masuk wilayah keyakinan yang sensitif tersebut dalam bentuk apapun.
“Karena itu harus di proses melalui hukum, alhamdulilah sudah mulai berjalan kami mengajak semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat, khususnya ummat berbagai Agama, dalam rangka memelihara keamanan negara dan kerukunan bangsa,” ungkap Din.
Dia mengatakan kembangkan nilai-nilai toleransi dan wawasan kebinekaan sejati, yaitu budaya dan etika untuk tidak memasuki wilayah keyakinan pihak lain dan tidak mengganggu hal-hal suci yang dianut oleh pihak lain. (L/R03/RS3)
Baca Juga: Bedah Berita MINA, Peralihan Kekuasaan di Suriah, Apa pengaruhnya bagi Palestina?
Miraj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Jurnalis Antara Sampaikan Prospek Pembebasan Palestina di Tengah Konflik di Suriah