Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Din Syamsuddin: Indonesia Harus Maksimalkan Dukungan Pembebasan Al-Aqsha

Septia Eka Putri - Senin, 7 Maret 2016 - 05:25 WIB

Senin, 7 Maret 2016 - 05:25 WIB

430 Views ㅤ

Ketua MUI, Prof.Dr. H.M. Din Syamsuddin, MA. Photo By :Hadis/MINA
Ketua MUI, Prof.Dr. H.M. Din Syamsuddin, MA. (Foto:Hadis/MINA)
Ketua <a href=

MUI, Prof.Dr. H.M. Din Syamsuddin, MA. Photo By :Hadis/MINA" width="300" height="191" /> Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Prof.Dr. H.M. Din Syamsuddin, MA. (Foto:Hadis/MINA)

Jakarta, 27 Jumadil Awwal 1437/6 Maret 2016 (MINA) – Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin mengatakan bahwa Indonesia harus memaksimalkan dukungan terhadap pembebasan Masjid Al-Aqsha dalam KTT Luar Biasa Organisasi Kerjasama Islam (OKI) ke-5 di Jakarta 6-7 Maret 2016.

“Saya yakin Indonesia mampu dan mempunyai komitmen atas pembebasan Masjidil Aqsha, karena Indonesia adalah negara Islam terbesar di dunia dan mempunyai kekuatan dan sistim diplomasi yang kuat tentunya,” kata Din Syamsuddin yang juga Guru Besar di Universitas Syarif Hidayatullah (UIN) Jakarta kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad (6/3).

Pemimpin Forum Perdamaian Dunia (World Peace Forum) itu berharap pada KTT Luar Biasa OKI yang khusus membahas Palestina dan Al-Quds ini, Indonesia harus memaksimalkan kesempatan yang besar menjadi mediator utama dalam menyelesaikan konflik di kawasan tersebut setelah tadinya Maroko menolak untuk menjadi tuan rumah KTT.

“Indonesia adalah negara yang damai, dan mampu menengahi masalah ini, saya sangat mengharapkan sekali Indonesia mampu melakukan dua unsur ini, yang pertama, Indonesia harus menyiapkan dukungan dengan membuat deklarasi bagi pembebasan Masjidil Aqsha. Kedua, Indonesia harus mendorong negara-negara OKI untuk adanya persatuan dunia Islam dalam membebasakan Al-Aqsha atas konflik yang dilakukan zionis Israel, dan hal ini harus disatukan agar tidak mengurangi kekuatan dunia Islam,” ujarnya.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

Ketua Centre for Dialogue and Cooperation among Civilisations (CDCC) mengatakan bahwa Indonesia sebagai wawasan washatiyyah (pertengahan).

“Saya yakin, Indonesia bisa menyelesaikan konflik ini, dan kesempatan luar biasa untuk menjadi tuan rumah KTT LB OKI. Indonesia harus mampu dan komitmen bisa memainkan peran ini,” tambahnya.

KTT LB OKI ini dilaksanakan karena dilatarbelakangi berbagai konflik di Timur Tengah yang membuat perhatian kepada Palestina dan Al-Quds makin menurun, sementara proses negosiasi perdamaian antara Palestina dan Israel tidak menunjukkan kemajuan berarti. Otoritas dan pemukim ilegal Israel terus menggunakan kekerasan yang melampaui batas terhadap warga sipil Palestina dan membatasi akses mereka ke Masjid Al-Aqsha.

Konferensi ini digelar sebagai sikap negara-negara OKI terhadap perkembangan tersebut. Dengan tema “United for a Just Solution”, KTT LB OKI 2016 mencoba mendorong pesan persatuan baik bagi rakyat Palestina maupun bagi negara-negara OKI, serta meningkatkan perjuangan Palestina melalui PBB dan badan-badan multi nasional lainnya. Juga dibicarakan pembentukan tim advokasi, bantuan keuangan, pengembangan SDM termasuk diplomat Palestina, serta pembangunan kapasitas keterampilan bagi rakyat Palestina.

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

Rencananya KTT akan menghasilkan sebuah Resolusi yang menegaskan posisi prinsip dan komitmen OKI untuk mendukung Palestina dan Al-Quds Al-Sharif, serta Jakarta Declaration yang digagas oleh Indonesia untuk memuat langkah-langkah konkrit bagi Palestina dan Al-Quds Al-Sharif. (L/P007/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

Rekomendasi untuk Anda