Din Syamsuddin: Kolaborasi Rusia-Dunia Islam Jadi Alternatif Kekuatan Dunia

Makchkala, Dagestan – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005-2010 dan 2010-2015 Prof Syamsuddin mengatakan, kolaborasi - dapat menjadi alternatif terhadap penyelesaian masalah peradaban dewasa ini.

Hal itu berdasarkan pada kenyataan bahwa kedua pihak memiliki potensi besar, yang jika dipadukan akan menjadi kekuatan efektif dunia.

Hal tersebut dikatakan Din pada Pertemuan Tahunan Ke-4 Grup Visi Strategis Rusia-Dunia Islam yang berlangsung di Makchkala, Republik Dagestan, Federasi Russia, Senin (12/11), sebagaimana keterangan tertulis yang diterima MINA.

Pertemuan dihadiri sekitar 40 tokoh dari 22 negara Muslim dan dari Federasi Russia. Pada pembukaan hadir Mr. Rustam Minikhanov, Presiden Republik Tatarstan yang juga sebagai Ketua Grup, Mr. Vladimir Vasiliev, Presiden Republik Dagestan, dan Sekjen Grup Ambassador Veniamin Popov.

“Berbagai krisis yang melanda dunia dewasa ini, sejak krisis pangan, krisis energi, krisis lingkungan, yang sejatinya merupakan krisis moral, memerlukan solusi yang tepat dan kolaborasi antar agama dan bangsa,” tegas Din yang sudah menjadi anggota Grup Visi Strategis tersebut sejak 2007.

Oleh karena itu, menurut Din, kolaborasi Russia-Dunia Islam perlu mengambil bentuk kerja sama nyata dalam berbagai bidang peradaban, baik ekonomi dan perdagangan, pendidikan dan budaya, maupun politik dan militer.

Kerja sama itu sudah dimulai baik secara multilateral maupun bilateral antara Russia dan salah satu negara Islam. Namun, adalah sangat mendesak untuk ditingkatkan terutama dengan pergeseran geopolitik dan geoekonomi dunia dari Atlantik ke Pasifik dengan munculnya Kawasan Asia Timur.

“Secara khusus kolaborasi Russia-Dunia Islam perlu mengantisipasi kemunculan Cina dengan ambisi Belt and Road Iniative-nya. Ambisi tersebut perlu direspons positif dan menghalanginya agar tidak menjadi kekuatan hegemonik baru di dunia,” ujarnya.

Pertemuan Grup Visi Strategis Russia-Dunia Islam berlangsung setiap tahun dengan tempat berpindah-pindah. Sebelumnya beberapa kali di Moskow, kemudian di Kazan, Grozny City, dan sekarang di Ibu Kota Dagestan, Makchkala.

Pada kesempatan pertemuan di Makchkala, Din Syamsuddin, yang juga Pengasuh Pesantren Modern Internasional Dea Malela di Sumbawa, juga menawarkan beasiswa bagi anak-anak Muslim Russia untuk belajar ke Sumbawa (sebelumnya sudah ada empat santri dari Russia di antara 46 santri dari berbagai negara).(L/R01/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.