Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Din Syamsuddin: Masalah Palestina Adalah Ketidakadilan Global

Widi Kusnadi - Senin, 24 September 2018 - 20:35 WIB

Senin, 24 September 2018 - 20:35 WIB

8 Views

Jakarta, MINA – Ketua Prakarsa Persahabatan Indonesia-Palestina, Prof. Din Syamsuddin mengatakan masalah yang terjadi di Palestina merupakan bentuk dari ketidakadilan global yang dipraktikkan oleh Israel.

Hal itu ia sampaikan saat menghadiri undangan Duta Besar Palestina untuk Indonesia, H.E Zuhair Al-Shun menjelang pidato Presiden Mahmoud Abbas di Sidang Majelis Umum PBB 27 September mendatang.

“Apa yang terjadi di Palestina saat ini merupakan ketidakadilan global. Oleh karenanya, Indonesia akan terus bersama rakyat Palestina menentang ketidakadilan itu,” katanya di wisma Kedutaaan palestina di Jakarta, Senin (24/9).

Din Syamsudin mengatakan bahwa seluruh rakyat Indonesia dari seluruh kelompok agama dan masyarakat sipil, selalu bersama Palestina dan berjuang terus untuk mencapai kemerdekaan Palestina.

Baca Juga: AWG Gelar Webinar Menulis tentang Baitul Maqdis

Duta Besar Al-Shun sendiri meminta dukungan kepada segenap tokoh lintas agama di Indonesia untuk terus mendukung perjuangan rakyat Palestina sampai mendapatkan apa yang dicita-citakan yaitu kemerdekaan.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri RI, Sunarko mengatakan, seperti yang selalu ditegaskan oleh Bapak Presiden dan Ibu Menteri Luar Negeri RI, keputusan Indonesia untuk selalu memperjuangkan Palestina dalam politik luar negeri kita, adalah final, jelas, dan tegas bahwa kita akan terus membantu melalui berbagai jalur, mulai dari diplomatik, ekonomi, dan pengembangan kapasitas.

Dalam pidatonya pada 27 September 2018 nanti, Abbas diperkirakan akan menentang Washington, menegaskan kembali perlunya rencana perdamaian alternatif, mengingat AS yang semakin berat sebelah mendukung Israel.

Menteri Luar Negeri Palestina, Riad Al Maliki, mengatakan kepada kantor berita Maan bahwa garis besar pidato Abbas akan serupa dengan proposal yang ia sampaikan di hadapan PBB pada Februari 2018 lalu, di mana ia menganjurkan sebuah “koalisi internasional” untuk menggantikan AS sebagai juru damai utama untuk mengakhiri konflik dengan Israel. (L/R06/P2)

Baca Juga: 30 WNI dari Suriah Kembali Dievakuasi ke Indonesia   

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda