Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

DIN SYAMSUDDIN: TEGAKKAN KOALISI SEJATI, BUKAN BASA BASI

Admin - Jumat, 3 Januari 2014 - 16:41 WIB

Jumat, 3 Januari 2014 - 16:41 WIB

311 Views ㅤ

Prof. Din Syamsudin (doc. MINA)

Jakarta, 2 Rabi’ul Awwal 1435/4 Januari 2014 (MINA) – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin, menyatakan, bangsa Indonesia melalui para pemimpinnya harus membentuk persatuan yang kuat, bukan sekadar basa-basi.

“Saat ini bangsa Indonesia terpuruk dalam berbagai bidang, termasuk  kedaulatannya. Banyak aset-aset bangsa ini yang dikuasai pihak asing. Pemimpin Indonesia nanti harus bisa membentuk koalisi sejati, bukan basa-basi,” kata Din dalam acara pengajian bulanan PP Muhammadiyah, dengan tema Visi Indonesia Masa Depan, di Jakarta, Jum’at (3/1).

“Sebagai organisasi masyarakat tertua di Indonesia, Muhammadiyah secara konsisten memberikan kontribusi positif terhadap bangsa ini. Banyak tokoh tokoh Muhammadiyah yang menjadi pilar bangsa ini dalam pembangunan,”papar sang professor.

Din juga menyerukan kepada para pemimpin partai dan ormas untuk membuat kontribusi positif dalam membangun bangsa. Salah satu tokoh Muhammadiyah yang memiliki kontribusi besar dalam menyatukan kedaulatan bangsa ini adalah Ir. Djuanda  yang berjuang untuk kedaulatan laut Indonesia.

Baca Juga: Tumbangnya Rezim Asaad, Afta: Rakyat Ingin Perubahan

Deklarasi Djuanda dicetuskan pada tanggal 13 Desember 1957, yang menjadi cikal bakal konsep Wawasan Nusantara yang kini diperingati sebagai Hari Nusantara. Melalui deklarasi tersebut, bangsa Indonesia menyatakan dengan teguh bahwa laut Indonesia, termasuk laut sekitar, di antara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI.

Hal ini menghapus keputusan Belanda yang membatasi wilayah laut Indonesia dengan jarak teritorial 3 mil bagi tiap pulau; deklarasi ini mengukuhkan Indonesia sebagai negara kepulauan, yang lautnya bukan memisahkan antar pulau, namun menyatukan. Berdasarkan deklarasi ini, wilayah Indonesia kemudian bertambah luas dari 2.027.087 km2 menjadi 5.193.250 km2, dengan garis batas laut sepanjang 196 mil laut yang ditarik lurus dari masing-masing pulau terluar. Prinsip ini kemudian diakui secara internasional dalamThe United Nations Convention On The Law of The Sea/UNCLOS 1982.

Lebih lanjut Din mengatakan, sesuai dengan semangat pembukaan Undang-undang Dasar 1945 yang menyatakan semangat dan ide kemajuan (memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa) maka bangsa Indonesia harus memiliki program berkemajuan, yang juga sebagai manifestasi cita-cita Islam.

Oleh karena itu, umat Islam, sebagai umat terbesar bangsa ini harus memiliki semangat mengembalikan kedaulatan Indonesia untuk keadilan sebesar-besarnya bagi seluruh rakyat Indonesia.

Baca Juga: Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Antarumat Beragama

Acara dihadiri oleh pimpinan parpol antaranya Wakil  Ketua Umum PAN,  Drajat Wibowo, Ketua Umum Hanura, Wiranto, Wakil Ketua Umum Golkar, Syarif Sutardjo, Presiden PKS Anis Matta, Wakil Ketua Umum PDIP yang juga Ketua MPR RI, Sidharto Danusubroto dan lain-lain.

(L/P04/P012/IR)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Konflik Suriah, Presidium AWG: Jangan Buru-Buru Berpihak  

Rekomendasi untuk Anda