Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Din Syamsuddin: Ummat Islam Direndahkan Dalam Sektor-sektor Strategis

kurnia - Rabu, 22 Juni 2016 - 20:56 WIB

Rabu, 22 Juni 2016 - 20:56 WIB

303 Views ㅤ

Foto: MINA/kurnia

Jakarta, 17 Ramadhan 1437/22 Juni 2016 (MINA) – Din Syamsuddin, Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), mengatakan, posisi ummat Islam adalah lemah secara politik, sering dijadikan tertuduh seperti dalam masalah toleransi dan direndahkan dalam sektor-sektor strategis.

“Terdapat penguasaan ekonomi politik untuk mendiskreditkan ummat Islam,” kata Din pada rapat pleno ke 9 dewan bertema Strategi Kebudayaan Umat Islam Indonesia, Rabu siang di kantor MUI, Jakarta.

“Bagaimana langkah-langkah mengatasinya nanti kita pikirkan, kita dorong keadilan tercipta dalam sosial budaya, politik, pendidikan dan aspek lainnya. Tetapi tidak lepas dari Pancasila,” ujar Din dalam rapat yang membahas visi, misi 100 tahun Indonesia merdeka pada tahun 2045 nanti, dari pandangan Islam.

Umat Islam bisa memberikan predikat apa pun thema ulang tahun Indonesia ke 100 nanti, asal bisa dipertanggungjawabkan.  “Islam yang bisa memperkuat landasan budaya yang ada di Indonesia,” kata Din yang periode sebelumnya menjadi Ketua Umum MUI dan sebelumnya juga Ketua Umum PP Muhammadiyah.

Baca Juga: AWG Gelar Webinar Menulis tentang Baitul Maqdis

Dalam kesempatan ini Dewan Pertimbangan MUI juga mengimbau agar menjaga keharmonisan kehidupan beragama.

“Ada yang mengangkat umat Islam pada posisi tertuduh seperti dianggap kurang toleran. Kalau tidak toleran, lalu apa artinya sejak dulu dengan segala kebijaksanaan negarawan-negarawan Islam,” jelas Din.

Dia juga mengingatkan agar tidak merendahkan posisi umat Islam dalam segala bidang dengan menguasai sektor-sektor strategis, karena hal tersebut dapat menyebabkan kekacauan.

“Kita mengingatkan semua pihak baik dari internal maupun luar, umat Islam jangan didiskreditkan. Termasuk menguasai ekonomi politik untuk mendiskreditkan umat Islam”.

Baca Juga: 30 WNI dari Suriah Kembali Dievakuasi ke Indonesia   

“Karena yang rugi adalah bangsa Indonesia Negara Pancasila ini bisa terganggu dan memicu radikalisasi kalau treatment tidak berkeadilan bagi umat Islam,” ujarnya. (L/P002/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Banjir di Makasar Rendam Rumah Dinas Gubernur dan Kapolda

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia