Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Din : Urungkan Aksi Damai Jilid III, Simpan Energi

Rendi Setiawan - Rabu, 16 November 2016 - 17:19 WIB

Rabu, 16 November 2016 - 17:19 WIB

640 Views

Jakarta, 16 Shafar 1438/16 November 2016 (MINA) – Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin meminta umat Islam yang berencana akan melakukan aksi damai jilid III pada 25 November mendatang untuk mengurungkan niatnya dan menyimpan energinya karena perjuangan masih panjang.

“Bagi kawan-kawan seluruh umat Islam yang akan melakukan aksi damai pada 25 November mendatang, simpan energi. Jangan terburu-buru karena perjuangan kita masih panjang,” kata Din saat Silaturahim Ormas-Lembaga Islam (SOLI) di Gedung PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Rabu (16/11).

Din menegaskan, menyimpan energi dengan tidak melakukan aksi damai jilid III adalah sikap yang tepat, karena Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sudah menjadi tersangka.

“Untuk itu umat Islam tidak perlu lagi melakukan aksi damai, khawatir malah akan digunakan pihak tertentu untuk kepentingan mereka,” ujarnya.

Baca Juga: Transaksi Judi Online di Indonesia Mencapai Rp900 Triliun! Pemerintah Siap Perangi dengan Semua Kekuatan

Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama resmi dijadikan tersangka kasus dugaan penistaan agama, demikian kesimpulan gelar perkara penyelidikan oleh tim penyidik kepolisiani atas kasus tersebut oleh Mabes Polri, Rabu (16/11) pagi.

Din mengatakan bahwa tugas umat Islam saat ini adalah mengawal kasus penistaan agama agar diproses cepat dan tanpa ada gangguan. Din menegaskan, sudah saatnya umat Islam menunjukkan sikap solidaritas dan toleransinya.

“Pelaku penista agama ini sesungguhnya sudah masuk pada kategori pidana berat, karena merupakan dari sikap intoleransi, anti persatuan, dan merusak kemajemukan Indonesia yang selama ini terus dijaga,” ujar dia.

Justru ia menyayangkan adanya pihak-pihak yang malah menuduh aksi damai pada 4 November lalu sebagai sikap intoleransi. “Ini yang saya heran, kok ada pihak-pihak yang menuduh aksi 4 November kemarin sebagai aksi merusak persatuan dan kebhinekaan,” katanya.

Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar

Ia berharap, pelaksanaan hukum berjalan dengan cepat dan tidak berlarut-larut. (L/P011/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah

Rekomendasi untuk Anda

MINA Health
Kolom
Kolom
Indonesia
Kolom