Bandar Lampung, MINA – Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan melalui UPT Puskesmas kecamatan Natar mengadakan sosialisasi terkait Bahaya penyakit difteri di Pondok Pesantren Al-Fatah, Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, Rabu (17/1).
Dinas menghimbau seluruh masyarakat Natar untuk melakukan Imunisasi. Pasalnya penyakit ini hanya mampu dicegah melalui cara Imunisasi.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (KabidP2P), Risti Hendrawati menegaskan pentingnya sosialisasi ini.
“Tujuan program Imunisasi Nasional ini adalah untuk menambah pengetahuan tentang pentingnya Imunisasi terlebih khusus tentang bahayanya penyakit Difteri,” katanya kepada MINA di sela acara.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
Menurut Risti, penyakit ini menyerang siapa saja dan seluruh golongan usia, mulai dari balita sampai lansia.
“Faktanya tercatat lebih dari 80% warga daerah DKI Jakarta terkena penyakit berbahaya ini. Bagian daerah lainnya sepeti Banten, Jawa, Lampung, bahkan di Lampung sendiri pun ada sekitar 17 kasus Difteri,” ujarnya
Risti mengharapkan program Imunisasi Nasional ini dapat mencegah dan mengurangi resiko penularan penyakit Difteri.
“Harapannya ke depan orang-orang yang ketika berkunjung ke daerah yang sudah terjangkit Difteri, tidak akan terkena lagi karena sudah memilik sistem imun (anti Body),” katanya.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Difteri adalah infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium. Gejalanya berupa sakit ditenggorokan saat menelan, demam, dan terbentuknya lapisan ditenggorokan berupa lendir berwarna hitam ke-abu-abuan. Dalam kasus yang parah, infeksi bisa menyebar ke organ tubuh lain seperti jantung dan sistem saraf.
Beberapa pasien juga mengalami infeksi kulit. Bakteri penyebab penyakit ini menghasilkan racun yang berbahaya jika menyebar ke bagian tubuh lain hingga mengalami kematian.
Tercatat data dari Kementerian Kesehatan menujukkan bahwa sampai dengan November 2017, ada 95 kabupaten dan kota dari 20 provinsi yang melaporkan kasus Difteri. Secara keseluruhan terdapat 622 kasus, 32 diantaranya meninggal dunia. (L/zm/cha/arf/B01/R01).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka