Kanada, 6 Dzulhijjah 1437/8 September 2016 (MINA) – Pemerintah Kanada mengumumkan keputusan untuk tidak lagi menggunakan nama Islamic State (ISIS/ISIL), dan sebagai gantinya akan menyebut kelompok militan itu dengan singkatan Arab, Daesh.
Menurut Canadian Press seperti dilaporkan Al-Arabiya, Kamis (8/9), alasan di balik kebijakan itu karena pemerintah Kanada menganggap ISIS bukan Islam dan bukan pula sebuah negara.
“ISIS itu bukan Islam atau sebuah negara dan akan disebut Daesh,” kata Menteri Keamanan Publik Ralph Goodale.
Menteri Goodale menyingkap perubahan penggunaan istilah tersebut dalam Public Report on the Terrorist Threat to Canada 2016, yang di dalamnya ia memperkenalkan nama baru untuk kelompok bersenjata yang berbasis di Suriah dan Irak itu.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Pihak Global Affairs Canada dan Departemen Pertahanan Nasional juga mengatakan mereka akan mengadopsi nama “Daesh” untuk merujuk ke kelompok yang dipimpin oleh Abu Bakr Al-Baghdadi tersebut.
Keputusan Kanada itu mengikuti beberapa pemerintah Barat lainnya yang telah lebih dulu mengadopsi istilah Daesh. Perancis dan Inggris adalah di antara negara yang telah menggunakan nama “Daesh” dalam beberapa tahun terakhir.
Pada akhir 2014, mantan Menteri Luar Negeri Perancis Laurent Fabius, secara terang-terangan menyatakan ISIS sebagai “kelompok teroris” yang “mengotori” Islam.
“Mereka adalah kelompok teroris, bukan negara. Saya tidak menyarankan menggunakan istilah Islamic State karena mengaburkan garis-garis antara Islam, Muslim dan Islamis. Negara-negara Arab menyebutnya ‘Daesh’ dan saya akan menyebut mereka ‘Daesh pembunuh’,” kata Fabius. (T/P022/P001)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu