Riyadh, MINA – Para diplomat dan menteri tinggi Barat dan Timur Tengah (Timteng) bertemu di Riyadh, Arab Saudi, untuk membahas krisis Suriah setelah Presiden Bashar Al-Assad digulingkan.
Para diplomat membahas masa depan Suriah, pada pertemuan regional pertama sejak penggulingan Al-Assad bulan lalu, Al Jazeera melaporkannya, Ahad (12/1).
Menlu Suriah yang baru, Asaad Hassan al-Shaibani, yang berulang kali menyerukan pencabutan sanksi yang telah berlangsung puluhan tahun, tiba di Riyadh, Sabtu malam, menurut kantor berita pemerintah Saudi, SPA.
Para menteri luar negeri dari Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, Qatar, Bahrain, Irak, Yordania, Lebanon, dan Turki akan menyampaikan sikap regional pada pertemuan tersebut.
Baca Juga: [POPULER MINA] Kebakaran Amerika dan Musim Dingin di Gaza
Pertemuan tersebut juga akan dihadiri oleh Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Bass, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock, dan Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy.
Konferensi diadakan saat pemerintahan baru Suriah Hayat Tahrir al-Sham (HTS), mendesak pencabutan sanksi oleh Barat untuk membantu aliran dana internasional ke Damaskus.
Analis Rob Geist Pinfold mengatakan pemerintahan Biden dan negara-negara Eropa bergerak ke arah yang diinginkan HTS dalam hal mencabut sanksi, atau setidaknya membekukan sanksi.[]
Baca Juga: Postingan Kedutaan Israel di AS tentang Kebakaran di LA Mendapat Reaksi Keras di Dunia Maya
Mi’raj News Agency (MINA)