Riyadh, MINA – Seorang diplomat Saudi telah menyatakan bahwa kunjungan pejabat Israel ke Kerajaan tinggal menunggu masalah waktu, menekankan bahwa perang Arab-Israel sudah berakhir.
Surat kabar ekonomi Globes telah menerbitkan sebuah wawancara dengan seorang diplomat Saudi, yang lebih suka tidak disebut namanya. Ia mengatakan bahwa “dunia Arab mengagumi Israel karena pencapaian teknologinya, dan bertujuan untuk meniru itu. Bahkan mereka yang tidak menyukai Israel sebenarnya mengaguminya.”
Diplomat itu mengatakan bahwa dia mengekspresikan pandangannya sendiri, yang sejalan dengan pemerintah di Riyadh, menurut situs web Israel i24 News.
Mengenai penggunaan teknologi Israel dan perangkat lunak spionase oleh intelijen Saudi, diplomat itu mengklarifikasi, “Teknologi Israel maju dan layanan keamanan Saudi menggunakan teknologi terbaik yang bisa didapat.”
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Seperti disebutkan MEMO, diplomat itu menjelaskan bahwa keamanan nasional adalah prioritas utama bagi negaranya, seperti halnya situasi di Israel.
“Kita harus memahami bahwa Arab Saudi memiliki komitmen dan tanggung jawab yang mendalam terhadap Palestina. Karena itu, Raja memperbarui janjinya kepada Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas selama pertemuan terakhir mereka, dengan mengatakan ia tidak akan mengizinkan langkah-langkah diplomatik yang akan membahayakan kepemimpinan Palestina. Namun, Raja dan Putra Mahkota berusaha meyakinkan Palestina untuk mempertimbangkan manfaat politik dan ekonomi dari kesepakatan abad ini dengan serius.”
Diplomat itu menekankan bahwa negaranya dan orang lain bersedia untuk berinvestasi dalam jumlah besar ke dalam kesepakatan abad ini.
Ia juga menambahkan, “Jika kesepakatan ini dimulai, Palestina akan mendapatkan kemerdekaan nyata yang menjamin mereka mendapatkan pendidikan, pekerjaan, dan ekonomi yang kuat. Dengan demikian, mereka tidak akan bergantung pada bantuan dari orang lain.“ (T/RS2/RI-1)
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Mi’raj News Agency (MINA)