Kairo, 7 Ramadhan 1434/15 Juli 2013 (MINA) – Wakil Menteri Luar Negeri AS, William Burns akan mengunjungi Mesir pekan ini untuk bertemu dengan anggota pemerintah sementara, masyarakat sipil dan komunitas bisnis, Departemen Luar Negeri mengatakan pada Ahad (14/7).
“Dalam pertemuan ini, dia akan menekankan dukungan AS bagi rakyat Mesir,” kata departemen dalam sebuah pernyataan singkat, menampakkan intervensi AS di Mesir semakin terlihat, Ahram online melaporkan sebagaimana dipantau Mi’raj News Agency (MINA).
Departemen Luar Negeri mengatakan Burns dijadwalkan mengunjungi Kairo dari Ahad sampai Selasa (16/7), namun tidak mengatakan apakah ia akan bertemu dengan militer Mesir, yang menggulingkan Presiden Muhamad Mursi, atau dengan pendukung Mursi.
Selasa, juga merupakan batas waktu bagi Perdana Menteri yang diangkat setelah kudeta, Hazem El-Beblawi, di mana dia mengatakan akan merampungkan dan mengumumkan kabinet baru bentukannya pada hari itu.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Sementara, pada Senin (15/7), kedutaan AS di Kairo mulai dibuka kembali setelah lebih dari dua minggu tutup sejak militer Mesir mengkudeta secara paksa presiden terpilih Muhamad Mursi pada awal Juli lalu.
Pengamat internasional dan media-media meyakini kudeta pemerintahan Mesir melalui militernya tidak terlepas dari campur tangan AS, salah satunya terlihat pada satu jam menjelang kudeta, di mana Penasihat Keamanan Nasional AS Susan Rice menelpon kantor Mursi dan mengatakan kepada staffnya presiden Mesir itu harus segera meninggalkan tempat, New York Times melaporkan.
Dugaan itu dikuatkan oleh media Israel Hareetz yang melaporkan panggilan telepon Marathon tentang kudeta terjadi antara Israel dan AS.
Hareetz merilis, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berbicara dengan Menteri Luar Negeri AS John Kerry, Menteri Pertahanan Israel Moshe Ya’alon berbicara dengan Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel, dan Penasihat Keamanan Nasional Israel Yaakov Amidror berbicara dengan rekan Gedung Putihnya, Susan Rice.(T/P03/R2).
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Mi’raj News Agency (MINA)