DIREKTUR BISNIS BANK BNI SYARIAH: SEMUA AGAMA MELARANG RIBA

Foto: Republika
Foto: Republika

Jakarta, 7 Dzulhijjah 1436/21 September 2015 (MINA) – Direktur Bisnis Imam T. Saptono menegaskan, semua agama melarang , khususnya agama samawi yang mempunyai sumber sama awalnya.

“Sumber agama samawi pastinya dari awal riba itu sudah dilarang, namun dalam prakteknya dikemudian hari berbeda-beda,” Imam T. Saptono kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) usai Workshop Jurnalis yang diadakan oleh Bank BNI Syariah bekerjasama dengan Jurnalis Syariah (JES) di Jakarta, Senin (21/9) malam.

Imam mengatakan, bagi agama Yahudi sekalipun dalam kitab Talmudnya, riba itu dilarang namun mereka dibatasi antar sesama Yahudi.

“Tapi kalau Yahudi ke non Yahudi itu boleh, dan itupun ada di kitab aslinya,” katanya.

Dia juga mengatakan, dalam kitab Injil pasal lukas digambarkan dengan sangat jelas bahwa riba mempunyai bahaya yang signifikan.

“Ini tidak dibiarkan dan sudah selama ratusan tahun dilarang,” katanya.

Ia mengungkapkan, berdasarkan penafsiran ulama, bahaya riba bukan hanya dalam konteks ekonomi saja, tetapi justru nanti larinya ke .

“Kenapa, karena di sinilah terjadi penyerupaan sifat khalik (pencipta, red) misalnya bagi mereka yang mempunyai uang miliaran bahkan triliunan dolar, maka bagi mereka ketika mengingkan sesuatu hanya dibutuhkan waktu saja,” kata Imam.

“Ketika mereka bilang, saya bisa loh mendatangkan mobil di sini, menjadikan sesuatu yang tadinya tidak ada jadi ada,” katanya.

Ia menambahkan, sedangkan pada pertimbangan ekonomi, di titik tertentu nanti akan terjadi ancaman-ancaman terhadap sunnah.

“Sebab riba itu menciptakan kemiskinan. Data menyebutkan dampak dari kemiskinan di dunia, setiap tahun 4 juta orang memilih lari ke  prostitusi,” katanya.

Bahkan menurut dia, ada katolik yang berada dalam sebuah komunal yang justru memilih dibanding bank konvesional.

“Sebab bank syariah menurutnya (pendeta, red), tidak menerapkan riba. Karena dia yakin katolik itu melarang riba,” ujar Imam. (L/P010/R01)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Chamid Riyadi

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0