Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sutradara Bollywood Desak Tiga Aktor Khan Bersuara tentang UU Kewarganegaraan

Rudi Hendrik - Rabu, 25 Desember 2019 - 11:07 WIB

Rabu, 25 Desember 2019 - 11:07 WIB

15 Views

Mumbai, MINA – Salah satu sutradara utama perfilman Bollywood meminta tiga aktor superstar Khan untuk bersuara tentang UU Amandemen Kewarganegaraan yang telah memicu kerusuhan di India, dengan mengatakan mereka dapat mempengaruhi jutaan penggemar.

Setidaknya 23 orang telah tewas sejak massa turun ke jalan-jalan di seluruh negeri karena marah dengan undang-undang pemerintah nasionalis Hindu, yang menurut para kritikus mendiskriminasi umat Islam.

Kekerasan dan badai politik yang berkecamuk di sekitarnya telah menimbulkan dilema bagi industri film yang didominasi oleh aktor, sutradara dan kru Muslim, tetapi melayani populasi India yang lebih luas dan mayoritas adalah Hindu.

Sejumlah tokoh berbicara menentang hukum dan kekerasan, beberapa demonstrasi terjadi di Mumbai, jantungnya Bollywood. Namun, tidak satu pun dari tiga bintang utama – Aamir Khan, Salman Khan dan Shah Rukh Khan – yang membuat pernyataan publik. Ketiganya adalah Muslim.

Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan

“Saya benar-benar marah pada siapa pun yang belum berbicara,” kata sutradara Anubhav Sinha, seorang kritikus terhadap kepemimpinan Perdana Menteri Narendra Modi, kepada kantor berita Inggirs, demikian Arab News melaporkan.

“Ketiga aktor dan penggemar mereka ini berpengaruh. Satu kata dari mereka dapat memengaruhi jutaan orang,” tambah Sinha, yang menyutradarai Shah Rukh Khan dalam film “Ra One” tahun 2011.

Dia mengatakan, tidak masalah apa yang bintang-bintang itu katakan tentang hukum atau kekerasan, hanya saja mereka harus berkontribusi dalam debat.

“Saya tidak mengatakan mereka harus setuju dengan saya atau orang lain. Pendapat mereka bisa menjadi kebalikan dari apa yang kami miliki,” katanya.

Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina

Tak satu pun dari tiga Khan yang menanggapi permintaan komentar dari media tentang UU tersebut.

Sementara itu, kritikus dan jurnalis film Rajeev Masand membandingkan kondisi aktor Bollywood dengan Holywood di Amerika Serikat.

“Di Amerika, (Presiden Donald) Trump tidak dapat menggunakan mesin pemerintah untuk mengejar aktor yang tidak setuju dengannya, tetapi di sini, ketakutan itu sangat besar,” kata Masand.

Modi secara teratur muncul bersama aktor dan tokoh industri film di acara-acara publik. Industri ini, pada gilirannya, memproduksi film-film yang oleh beberapa kritikus menyebutnya dukungan politik.

Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai

Tiga film telah muncul tahun ini dengan aktor utama dalam peran sebagai perdana menteri India, termasuk film biografi berjudul “PM Narendra Modi”.

Aktris Sayani Gupta yang tampil bersama Shah Rukh Khan dalam film “Fan” 2015, pekan lalu me-retweet selfie yang diambil oleh aktor muda populer, termasuk Ranveer Singh dan Alia Bhatt bersama Modi di sebuah acara.

“Sudah waktunya untuk berbicara, kawan-kawan,” tulis Ranveer dalam retweet-nya.

Bagi para pengunjuk rasa, terutama dari Universitas Jamia Millia di New Delhi, tempat Shah Rukh Khan sebagai mahasiswa di masa mudanya, kebisuannya terasa seperti “pengkhianatan”.

Baca Juga: Iran, Rusia, Turkiye Kutuk Kekejaman Israel di Palestina dan Lebanon

”Seseorang seperti dia yang diam saja tidak bisa diterima,” kata mahasiswa sastra Zoya Nadeem Azmi. (T/RI-1/RS1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Lanjutkan Kunjungan Kenegaraan, Presiden Prabowo Bertolak ke AS

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Internasional
Asia
Asia
Dunia Islam
Dunia Islam