Jakarta, 26 Dzulqa’dah 1437/30 Agustus 2016 (MINA) – Direktur Program Center for Indonesia’s Strategic Development Iniviatives (CISDI), Anindita Sitepu mengatakan pengendalian tembakau harus dilakasanakan secara integratif dan holistik.
“CISDI akan mengambil peran proteksi dan pemerdayaan pemuda agar terhidar dari pengaruh konsumsi rokok sejak dini, untuk memutus mata rantai konsumsi rokok dan mencegah perokok digenerasi sebelumnya” kata Anindita saat Diskusi Publik dan Peluncuran Policy Paper yang bertema “Pengendalian Tembakau: Menuju Generasi Muda Berkualitas” di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta Pusat, Selasa (30/8).
Dalam acara itu, CISDI meluncurkan policy paper pengendalian tembakau, yang diharapkan mampu memperkuat peta jalan upaya pengendalian tembakau dan pengurangan jumlah perokok pemula di Indonesia.
Policy Paper menegaskan perlunya persoalan ini dipandang secara multidimensi dengan mengaitkannya hambatan pencapaian SDGs yang akan menjadi arahan pembangunan sepanjang 15 tahun kedepan.
Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia
“Kami berharap pembangunan negara tidak hanya berorientasi pada short-economi gain, yang akhirnya kehilangan potensi terbesar secara jangka panjang seperti kesehatan, kesejahteraan dan produktivitas generasi muda di era bonus demografi nanti,” tamahnya.
Acara ini juga di hadiri oleh Staf Ahli Menko PMK RI Bidang Kependudukan Sonny Harry B Marhadi, Menteri Kesehatan RI Nila F Moeloek, Sekretaris Eksekutif Tim Nasional Percepatan Pengendalian Kemiskinan Bambang Widianto, Direktur Program CISDI Anindita Sitepu, Peneliti Human Right Watch Andreas Harsono, Peneliti Lembaga Demografi FE-UI Dwini Handayani, dan Dewan Pembina CISDI Wicaksono Saroso. (L/M013/Ima/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Kedutaan Besar Sudan Sediakan Pengajar Bahasa Arab untuk Pondok Pesantren
Baca Juga: Konferensi Internasional Muslimah Angkat Peran Perempuan dalam Pembangunan Berkelanjutan