Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur IDEAS Dorong Kemandirian Pangan, Kurangi Ketergantungan Produk Impor

Widi Kusnadi - Sabtu, 26 Agustus 2023 - 18:32 WIB

Sabtu, 26 Agustus 2023 - 18:32 WIB

3 Views

Cileungsi, Kab Bogor, MINA – Direktur Intitute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS), Yusuf Wibisono mengatakan, salah satu cara mengatasi permasalahan kemiskinan negeri kita adalah dengan mendorong kemandirian pangan sehingga mengurangi ketergantungan terhadap produk impor.

“Indonesia menjadi negara terbesar impor gandum, bahkan melebihi Mesir dan Aljazair,” katanya di hadapan para pengasuh jaringan Pondok Pesantren Al-Fatah se-Indonesia di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Sabtu (26/8).

Yusuf mengutip data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyuguhkan data produk dan nilai impor bahan pangan Indonesia yang sangat besar, seperti gandum, gula, susu, daging, bawang putih, kedelai, hingga garam.

Maka dari itu, lanjut Wibisono,  setiap komponen bangsa hendaknya melakukan sesuatu dari hal terkecil yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan bangsa dan tidak saling menyalahkan satu dengan lainnya.

Baca Juga: Ulama Palestina: Ujian Pertama untuk Bebaskan Al-Aqsa adalah Subuh Berjamaah

Kemandirian pangan itu bisa dilakukan oleh komunitas masyarakat, organisasi masyarakat, lembaga pendidikan dan lainnya, salah satunya dengan memaksimalkan pemanfaatan wakaf dan ZIS (Zakat, Infak dan Sedekah).

(IDEAS) adalah lembaga think tank yang didirikan dan bernaung dibawah Yayasan Dompet Dhuafa.

IDEAS memulai program sejak Juni 2015 dan secara resmi diluncurkan ke publik pada 23 Mei 2016, hingga kini telah melakukan berbagai riset tentang pembangunan nasional dan kebijakan publik berbasis keIndonesiaan dan keIslaman.

Kegiatan inti lembaga itu adalah penelitian dan advokasi kebijakan dengan isu prioritas adalah penanggulangan kemiskinan dan jaminan sosial; ketahanan pangan, air, dan energi; pembangunan kesehatan dan pendidikan; makroekonomi dan keuangan negara; pembangunan pertanian dan pedesaan; perencanaan kota, lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan; serta peran Islam dalam pembangunan nasional. (L/P2/R1)

Baca Juga: UAR Korwil NTT Ikuti Pelatihan Water Rescue

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Cuaca Jakarta Diguyur Hujan Kamis Ini

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
MINA Preneur
Indonesia
Indonesia