Cileungsi, Kab Bogor, MINA – Direktur Intitute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS), Yusuf Wibisono mengatakan, salah satu cara mengatasi permasalahan kemiskinan negeri kita adalah dengan mendorong kemandirian pangan sehingga mengurangi ketergantungan terhadap produk impor.
“Indonesia menjadi negara terbesar impor gandum, bahkan melebihi Mesir dan Aljazair,” katanya di hadapan para pengasuh jaringan Pondok Pesantren Al-Fatah se-Indonesia di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Sabtu (26/8).
Yusuf mengutip data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyuguhkan data produk dan nilai impor bahan pangan Indonesia yang sangat besar, seperti gandum, gula, susu, daging, bawang putih, kedelai, hingga garam.
Maka dari itu, lanjut Wibisono, setiap komponen bangsa hendaknya melakukan sesuatu dari hal terkecil yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan bangsa dan tidak saling menyalahkan satu dengan lainnya.
Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK
Kemandirian pangan itu bisa dilakukan oleh komunitas masyarakat, organisasi masyarakat, lembaga pendidikan dan lainnya, salah satunya dengan memaksimalkan pemanfaatan wakaf dan ZIS (Zakat, Infak dan Sedekah).
(IDEAS) adalah lembaga think tank yang didirikan dan bernaung dibawah Yayasan Dompet Dhuafa.
IDEAS memulai program sejak Juni 2015 dan secara resmi diluncurkan ke publik pada 23 Mei 2016, hingga kini telah melakukan berbagai riset tentang pembangunan nasional dan kebijakan publik berbasis keIndonesiaan dan keIslaman.
Kegiatan inti lembaga itu adalah penelitian dan advokasi kebijakan dengan isu prioritas adalah penanggulangan kemiskinan dan jaminan sosial; ketahanan pangan, air, dan energi; pembangunan kesehatan dan pendidikan; makroekonomi dan keuangan negara; pembangunan pertanian dan pedesaan; perencanaan kota, lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan; serta peran Islam dalam pembangunan nasional. (L/P2/R1)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri