Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasan Kleib: OKI Solid Dukung Palestina

Syauqi S - Ahad, 6 Maret 2016 - 21:25 WIB

Ahad, 6 Maret 2016 - 21:25 WIB

395 Views ㅤ

Menteri Luar Negeri RI Retno L.P. Marsudi dan Ketua SOM, Hasan Kleib. (Foto: Kemlu)
Menteri Luar Negeri RI <a href=

Retno Marsudi (kiri) dan Direktur Jenderal Multilateral Kemlu, Hasan Kleib (Dok. OIC)" width="300" height="194" /> Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi (kiri) dan Direktur Jenderal Multilateral Kemlu, Hasan Kleib (Dok. OIC)

Jakarta, 27 Jumadil Awwal 1437/6 Maret 2016 (MINA) – Direktur Kebijakan Multilateral Kementerian Luar Negeri RI Hasan Kleib mengungkapkan, posisi negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) solid dalam mendukung kemerdekaan Palestina.

Hal itu disampaikan Kleib kepada wartawan di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa OKI di Jakarta Convention Center (JCC), Ahad (6/3). Pertemuan puncak ini sendiri mengambil tema “United for a Just Solution”.

“Dalam masalah Palestina, negara-negara anggota OKI itu sama-sama solid. (Di pertemuan) tadi saya tidak melihat adanya sesuatu masalah (perbedaan menyangkut isu Palestina),” ungkapnya.

Dalam pertemuan itu, para pejabat tinggi OKI telah membahas prinsip-prinsip yang akan diadopsi ke dalam resolusi dan deklarasi bersama negara-negara anggota OKI, atau yang nantinya dikenal sebagai Deklarasi Jakarta. Dalam deklarasi itu termuat langkah-langkah konkret bagi penyelesaian isu Palestina dan Al-Quds Al-Sharif (Yerusalem).

Baca Juga: Prediksi Cuaca Jakarta Akhir Pekan Ini Diguyur Hujan 

“Deklarasi tadi sudah dibahas, mengenai langkah-langkah konkret untuk isu Palestina. Ada penambahan beberapa langkah. Tapi berhubung deklarasi ini akan dikeluarkan oleh leaders (pertemuan tingkat kepala negara), jadi kita tidak bias menyampaikannya sebelum leaders melihat dan membahasnya besok (Senin),” ujarnya kepada awak media.

Kleib menjelaskan, resolusi yang akan diadopsi dalam KTT OKI di Jakarta berisi penegasan kembali prinsip-prinsip atau posisi OKI terhadap pendudukan ilegal Israel di tanah Palestina. Sementara deklarasi terdiri dari langkah-langkah konkret untuk melaksanakan resolusi.

“Di dalam deklarasi ini leaders (pemimpin negara-negara OKI) menyatakan langkah-langkah konkret sesuai dengan posisi yang disepakati,” imbuhnya.

KTT Luar Biasa OKI kali ini juga mengundang perwakilan dari lima negara anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) dan Kuartet Timur Tengah, yakni Amerika Serikat, Rusia, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan Uni Eropa.

Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan

Kehadiran perwakilan Kuartet dan DK PBB tentunya akan membuat pertemuan puncak luar biasa OKI semakin mendapatkan momentum.

“Kalau saja besok ada anggota Dewan Keamanan dan The Quartet di dalam pertemuan, tentunya ada dua hal penting. Pertama, mereka akan langsung mendengar pandangan dan keinginan negara-negara OKI tentang permasalahan negara Palestina. Kedua, pada saat yang bersamaan mereka bisa menyampaikan perspektif mereka tentang masalah ini ke depannya,” pungkas Kleib.

Komitmen Indonesia

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi, Ahad (6/3), membuka dan memimpin Pertemuan Luar Biasa Tingkat Menteri (PTM) OKI ke-5 tentang Palestina dan Al-Quds Al-Sharif di Jakarta.

Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan

“Pertemuan hari ini adalah untuk memperkuat outcome dokumen yang akan dibahas para kepala negara besok (Senin). Selain itu, Pertemuan Luar Biasa OKI ini adalah bagian dari peran aktif Indonesia di dunia internasional sebagai pilar keempat prioritas politik luar negeri Indonesia,” papar Menlu Retno.

Dalam pidato pembukaan PTM OKI, Menlu RI menegaskan kembali pentingnya KTT Luar Biasa OKI. “Semakin lama kita menunggu, semakin terkubur hak-hak dasar dan kebebasan masyarakat Palestina,” tegas Retno.

Menlu menekankan bahwa isu Palestina tidak dapat diselesaiakan hanya oleh satu negara. Karena itu pertemuan puncak diharapkan untuk menghasilkan resolusi bersama yang menegaskan kembali posisi prinsip dan komitmen OKI untuk mendukung Palestina dan Al-Quds Al-Sharif.

Indonesia juga menggagas agar pertemuan ini dapat menghasilkan Deklarasi Jakarta yang memuat langkah-langkah konkret yang akan dilakukan bagi Palestina dan Al-Quds Al-Sharif.

Baca Juga: BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia

Sebelumnya, Menlu Retno juga menyampaikan komitmen Indonesia untuk menyumbangkan bantuan total US$1,5 juta setiap tahunnya dalam beberapa tahun ke depan untuk membantu rakyat Palestina.

Sebelumnya, Indonesia telah menyumbangkan US$1 juta untuk Palestina melalui UN Office for the Cooperation of Humanitarian Affairs (UNOCHA).

Indonesia menjadi tuan rumah KTT Luar Biasa ke-5 OKI tentang Palestina dan Al-Quds Al-Sharif, 6-7 Maret. Pertemuan internasional ini dihadiri oleh 605 delegasi dari 57 negara dan dua dari organisasi internasional. Sekitar 600 wartawan meliput ajang akbar ini.(L/P022/R05)

 

Baca Juga: Longsor di Salem, Pemkab Brebes Kerahkan Alat Berat dan Salurkan Bantuan

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Kolom
MINA Preneur
Sosok