Jakarta, 18 Dzul Qa’dah 1436/2 September 2015 (MINA) – Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde memberikan apresiasi kepada Indonesia atas upayanya menjaga stabilitas perekonomian dalam kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian.
“Kebijakan ekonomi harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing negara, sehingga tidak bisa disamakan. Namun secara garis besar, ada lima hal yang perlu tetap dijaga dalam kondisi saat ini,” kata Christine Lagarde dalam Konferensi Internasional yang diadakan oleh Bank Indonesia (BI) dan Dana Moneter Internasional (IMF) yang bertema “The Future of Asia’s Finance,” di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (2/9).
Ia menyebutkan, pertama, memperkuat baris pertahanan pemerintah melalui kebijakan fiksal; kedua, mengendalikan pertumbuhan kredit agar tidak terlalu berlebihan ; ketiga, menjaga fluktuasi nilai tukar; keempat, menjaga kecukupan cadangan devisa, dan kelima, membangun pengawasan dan pengaturan sektor keuangan yang solid.”
Pejabat tinggi IMF itu juga mengingatkan pentingnya pemerintah di setiap negara berpegang pada 4-. “Inovasi, Integrasi, Infrastruktur dan Inklusifitas,” tegasnya.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Pembahasan dalam konferensi Bi-IMF tersebut dibagi menjadi tiga subtema, yaitu : Financing for Development, Mobilizing Resources for Development dan Financial Deepening and Inclusion.
Panelis dalam event itu adalah tokoh-tokoh pemerintah dan lembaga di Asia, antara lain Menteri Keuangan RI Bambang Brodjonegoroo, Ketua Dewan Komisioner OJK RI Muliaman D. Hadad; Deputy Governor dari Reserve Bank of India, Urjit Patel, dan Deputy Governor dari Bank of Japan, Hiroshi Nakaso.
Selain itu, konferensi juga dihadiri oleh berbagai lembaga bidang perekonomian dan pelaku pasar keuangan.
Diskusi diharapkan dapat menghasilkan pandangan yang cukup luas mengenai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi dan mempertahankan keberlanjutan perekonomian di Asia, khususnya di Indonesia. (L/P010/P2)
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)