Gaza, MINA – Direktur Rumah Sakit Anak Al-Rantisi di Gaza, Mustafa Al-Kahlot, mengatakan pada Jumat (10/11) bahwa mereka diambang bencana dan telah dikepung dengan tank-tank pasukan Israel di rumah sakit tersebut sejak Kamis kemarin.
“Kami berada di ambang bencana dan kami tidak dapat memberikan layanan medis minimal kepada pasien,” kata Al-Kahlot kepada Al-Jazeera, Jumat (10/11).
“Kami mengimbau organisasi internasional untuk melindungi pekerja dan pengungsi di rumah sakit,” harapannya.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengumumkan, kebakaran terjadi di dalam Rumah Sakit Anak Al-Rantisi akibat serangan bom Israel yang ditargetkan secara langsung.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Juru bicara Kementerian Kesehatan di Gaza, Ashraf Al-Qudra, mengatakan kementerian memiliki waktu beberapa jam untuk mengumumkan bahwa rumah sakit di Gaza telah berhenti beroperasi.
“Kami memiliki waktu beberapa jam untuk menghentikan pekerjaan rumah sakit di Kota Gaza dan Jalur Gaza utara, setelah upaya yang melelahkan untuk memperluas pekerjaan mereka,” katanya.
Al-Qudra juga mengimbau negara Arab dan Islam serta masyarakat di dunia untuk segera mengambil tindakan dengan membawa pasokan medis dan bahan bakar sebelum bencana kemanusiaan terjadi. (T/R5/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka