Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Zakat: Target Zakat Terkumpul Tahun ini, Rp8 Triliun

Septia Eka Putri - Kamis, 19 April 2018 - 07:54 WIB

Kamis, 19 April 2018 - 07:54 WIB

29 Views ㅤ

(Foto: Kemenag)

(Foto: Kemenag)

Jakarta, MINA – Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Ditjen Bimas Islam Kemenag M Fuad Nasar mengatakan,  pendapatan zakat secara nasional tahun ini ditargetkan mencapai Rp8 triliun.

“Tahun ini, target pendapatan zakat Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) dan LAZ (Lembaga Amil Zakat) adalah Rp8 triliun, dari potensi zakat nasional kita yang mencapai Rp217 triliun,” kata Fuad Nasar di sela-sela acara Chief Executive Officer (CEO) Meeting Forum Kebangkitan Zakat Indonesia Tahun 2018 yang diselenggarakan Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Ditjen Bimas Islam Kemenag, di Jakarta, Rabu (18/04).

“Kami di Kemenag sebagai regulator melihat, perkembangan perzakatan Indonesia cukup baik. Minat masyarakat terhadap pengelolaan zakat juga cukup tinggi. Kemenag harus sering bertemu dengan Baznas dan LAZ, sering diskusi, merumuskan langkah bersama untuk menginventarisir masalah yang kita hadapi di perzakatan dan mengoptimalkan upaya untuk menangkap peluang. Karena saat ini, Negara kita berada di era kebangkitan ekonomi syariah,” imbuh Fuad.

Fuad melihat, zakat menjadi salah satu sektor dalam ekonomi syariah, yakni sektor sosial. Bahkan perkembangan zakat melampaui pertumbuhan ekonomi. Hal ini mencerminkan pertumbuhan kelas menengah muslim cukup bagus. Lembaga amil zakat juga semakin berkembang, akses informasi masyarakat terharap pengelolaan zakat juga meningkat.

Baca Juga: Prabowo Klaim Raih Komitmen Investasi $8,5 Miliar dari Inggris

“Hal ini tidak bisa tidak, harus dibarengi dengan tata kelola yang baik, literasi kemampuan mengelola zakat, akuntabilas, kepatuhan syariah juga harus diperkuat, agar zakat bisa benar-benar bisa menjadi instrumen nyata untuk mengurangi kemiskinan,” tandasnya

Fuad berharap, masing-masing lembaga pengumpul dan pengelola zakat mampu memetakan potensi dan mampu menggali dengan baik potensi tersebut. Pemerintah memberikan prinsip-prinsip secara umum, perundang-undangan dan prinsip syariah. Sedang Lembaga zakat secara otonom melakukan pengumpulan dan pengelolaan zakat. Banyak zakat yang disalurkan dalam bentuk pendidikan, kesehatan, ekonomi, dakwah dan lain sebagainya.

“Pemerintah juga melakukan banyak pillot project, mengadakan program kolaborasi. Seperti yang dilaunching Bapak Menteri Agama pada 1 Februari lalu di Lombok, yakni Kampung Zakat. Kampung binaan itu dikerjakan secara kolaborasi antarlembaga pengelola zakat,” katanya.

“Apa yang kami lakukan itu adalah salah satu upaya untuk membangun kesadaran dan memberikan cara pandang masyarakat dan pembuat kebijakan di semua level, baik pusat maupun daerah, bahwa zakat adalah salah satu instrumen yang mampu untuk mengurangi kemiskinan,”katanya.

Baca Juga: Fun Run Solidarity For Palestine Bukti Dukungan Indonesia kepada Palestina

Fuad mengatakan, Bappenas bahkan telah menyusun Master Plan Arsitektur Keuangan Syariah Indonesia, dengan memasukkan kompenan zakat dalam Sektor Sosial Ekonomi Syariah. Ke depan, yang harus disiapkan adalah penguatan dan penataan, baik sisi aspek regulasi infrastruktur kelembagaan atau program yang dilakukan. Ini penting, agar pengelolaan zakat lebih bisa menyentuh kepentingan masyaraat secara luas.

“Kami berharap pemerintah daerah juga melihat, bahwa zakat mampu menjadi solusi terhadap pengurangan kemiskinan. Bahkan isu zakat kini bersinggungan dengan kemiskinan global,” imbuh Fuad

CEO Meeting Forum Kebangkitan Zakat Indonesia 2018, yang mengangkat tema “Tanggung Jawab Bersama Memajukan Dunia Zakat Indonesia” ini digelar untuk menyatukan berbagai elemen penentu kebijakan dan best practice zakat di Indonesia. Acara yang diselenggarakan 18 – 20 April 2018 ini diikuti oleh Kepala Bidang yang menangani zakat di Kanwil Kemenag seluruh Indonesia, Ketua BAZNAS Provinsi seluruh Indonesia, serta praktisi zakat nasional (LAZ).

Hadir dalam forum ini sejumlah narasumber kompeten dari berbagai lintas sektor, baik Kemenag maupun dari luar, yakni: BAPPENAS, Bank Indonesia, TNP2K (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan), pakar manajemen zakat dan pakar komunikasi.

Baca Juga: KNEKS Kolaborasi ToT Khatib Jumat se-Jawa Barat dengan Sejumlah Lembaga

“Semoga, CEO Meeting Forum mampu melahirkan butir-butir bersifat solutif yang akan diterapkan dalam rencana strategis nasional pembangunan jangka menengah-panjang,” harap Direktur. (R/R07/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: [BEDAH BERITA MINA] ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu dan Gallant, Akankah Terwujud?

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia