Direvitalisasi, Anies Harap TIM Bisa Bentuk Ekosistem Kelas Dunia

Jakarta, MINA – Pemprov DKI Jakarta merevitalisasi kawasan Taman Ismail Marzuki () untuk menunjang proses penciptaan dan , sekaligus menciptakan ruang antara seniman, budayawan, dan warga.

Revitalisasi ini akan dikerjakan oleh BUMD Provinsi DKI Jakarta, PT Jakarta Propertindo (Jakpro).

Gubernur Provinsi DKI Jakarta, saat melakukan peletakan batu pertama di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM) di Jakarta Pusat, Rabu (3/7), berharap kebijakan itu bisa membentuk ekosistem berkelas dunia dapat terbentuk di taman tersebut.

“Kita ingin agar rencana (revitalisasi) menjadi kenyataan, karena perencanaannya matang. Itu sebabnya, kita titipkan untuk Jakpro untuk disiapkan matang, membahas mimpi Jakarta memiliki salah satu pusat pertanian,” kata Anies.

Anies mengatakan, bukan hanya untuk Indonesia, tetapi pusat untuk Asia, pusat untuk dunia, ada di tempat ini. Yang dibangun bukan bangunan fisiknya, yang dibangun dengan ekosistem budaya. Fisiknya untuk memudahkan, tetapi ekosistemnya tumbuh.

“Budayawan dan pengrajin akan dapat tumbuh berkembang karena ekosistem yang sehat untuk kultivasi dan kerajinan untuk skala internasional,” katanya.

Anies menyebut, ekosistem sehat itu akan difasilitasi dengan pembangunan kawasan TIM yang menunjukkan keberpihakan pada pembangunan kesenian dan pertanian di Kota Jakarta.

“Bibit yang unggul jika dia tidak menemukan tanah yang subur, maka bibit itu tidak bisa tumbuh. Tapi, bibit unggul, tanah pinggiran, kaya tidak sehat, juga tidak bisa tumbuh. Kita punya banyak bibit yang hebat,” katanya.

Karena itu, katanya lebih lanjut, Pemprov menyiapkan tempat yang subur untuk pembibitan dan budayawan bertumbuh di Jakarta. Dan bagian dari pemerintah, pastikan lingkungannya sehat, iklimnya mendukung pertumbuhan.

“Karena itu, kita bisa berharap apa yang sudah diharapkan akan muncul,” kata Anies yang sempat menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) di periode awal rezim Jokowi itu.

Ia menuturkan, seni dan budaya bukan hanya-mata sebagai penghidupan, bebas sebagai kehidupan. Kawasan TIM di masa depan diharapkan dapat menyelaraskan aspek komersial untuk memfasilitasi perkembangan kesenian dan budaya.

“Revitalisasi TIM lantas menjadi bukti kegiatan kultural dengan kegiatan komersial yang dapat dilakukan beriringan satu sama lain,” ujarnya.

Tak lupa, Anies menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah bekerja di balik proses ini, baik di Jakpro maupun teman-teman TIM. Ini semua adalah teman-teman yang bekerja di layar belakang.

“Saya rasa kata kuncinya, mari kita mulai mengerjakannya. Mendukung, melihat kita bukan hanya maketnya yang memesona, tetapi kenyataannya bangunannya dan kegiatannya yang memesona,” katanya. (L/R06/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)