Jakarta, 12 Rajab 1436/1 Mei 2015 (MINA)- Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Machasin mengatakan, agama Islam merupakan sumber nilai yang penting dalam kehidupan sosial bernegara di Indonesia.
“Oleh sebab itu para ulama menjadi salah satu penyumbang yang tak terpisahkan dalam pembangunan sosial,” kata Machasin, seperti siaran pers resmi Kemenag yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat.
Pernyataan tersebut disampaikan Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam, Machasin, saat menerima kunjungan 20 delegasi dari Kementerian Wakaf, Kementerian Pendidikan, dan Majelis Ulama Afghanistan, Kamis (30/04) di ruang rapat lantai 3, Gedung Kementerian Agama, Jakarta.
“Indonesia tidak menganut agama tertentu dalam penyelenggaraan negara,” kata Machasin yang juga Guru Besar Sejarah Kebudayaan Islam, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
Menurutnya, ada banyak hal yang tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah. Oleh sebab itu, di dalam kehidupan bernegara, Indonesia mengenal istilah ‘mitra pemerintah’.
“Untuk hal-hal yang berkaitan dengan keagamaan Islam misalnya; pemerintah menyerahkannya kepada para ulama sebagai mitra,” kata Machasin.
Ia juga mengatakan, sebagai contoh, dalam masalah makanan halal dan haram, negara tidak masuk pada ranah fatwa. Standar dan ukuran kehalalan makanan diformulasikan oleh para ulama, Negara hanya memberikan fasilitas.
Demikian pula dalam hal pernikahan, syarat sah nikah ditentuan oleh para ulama. Peran Negara hanya pada masalah adminsitratif. Sama halnya dengan zakat, Negara tidak mengatur ranah keagamaannya tetapi pada regulasi, transparansi, dan seterusnya.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
“Hal ini menunjukan bahwa di Indonesia, para ulama memiliki peran yang sangat penting. Bahkan, lanjutnya, bukan hanya pada masalah keagamaan semata, sumbangan para ulama juga diperlukan pemerintah dalam sektor yang lebih luas,” ujar Machasin.
Ia juga menambahkan, seperti menjadi mitra pemerintah dalam menangani masalah kemiskinan, ledakan penduduk, termasuk meredam kekerasan yang mengatasnamakan agama. (T/P010/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka