Jakarta, MINA – Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kementerian Agama (Kemenag), Kamaruddin Amin mengatakan, Indonesia pantas menjadi contoh bagi negara-negara Islam dalam berwakaf.
“Wakaf Indonesia pantas jadi contoh model wakaf dunia. Mungkin selama ini kita belum kapitalisasi marketingnya. Padahal kalau masyarakat tahu, dunia tahu, mulai dari pendidikan, ibadah itu banyak dari wakaf. Kita itu ajib dari sisi wakaf, best practice,” kata Kamaruddin saat membuka rapat kerja Badan Wakaf Indonesia (BWI) di Hotel Aston Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/2).
Kamaruddin menerangkan, potensi wakaf di Indonesia sangat besar. Ia mengaku bangga dengan umat Islam yang selama ini banyak melaksanakan wakaf dengan baik.
“Sudah empat ratus ribu titik wakaf kita, jumlahnya jutaan meter persegi. Hanya memang masih sangat konvensional, masih tradisional. Ini tantangan kita untuk konversi agar lebih produktif. Kita akan lakukan diserfikasi wakaf. Di undang-undang sudah diakomodir. MUI juga mendukung,” katanya.
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman
Kamaruddin juga berharap, BWI semakin memberikan kontribusi positif dalam wakaf. Kamaruddin berharap BWI bersama Kementerian Agama mampu mengoptimalkan wakaf umat Islam di Indonesia.
“Peran BWI sangat fundamental dan sangat strategis dalam meningkatkan perwakafan di Indonesia. Banyak tantangan yang sedang dihadapi. Butuh komitmen, kerja keras, sinergi, kolaborasi antara kita semua. Semua masyarakat, lembaga terkait memastikan kemajuan wakaf Indonesia,” demikian Kamaruddin. (L/R2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan