Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirjen. : Islam Ajarkan Kedamaian untuk Seluruh Alam

Rendi Setiawan - Selasa, 18 Januari 2022 - 16:01 WIB

Selasa, 18 Januari 2022 - 16:01 WIB

0 Views ㅤ

Jakarta, MINA – Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam (islam/">Bimas Islam) Kementerian Agama (Kemenag) Kamaruddin Amin menegaskan, agama Islam yang disebarkan Nabi Muhammad Saw mengajarkan kedamaian untuk seluruh alam.

Ikhwal ini disampaikan Kamaruddin saat mengisi Kajian Rutin Virtual Kitab Shahih Bukhari seri ke-14 bertema ‘Kesalehan Sosial’ yang diselenggarakan Ditjen islam/">Bimas Islam pada Ahad (16/1). Kajian rutin ini disiarkan secara langsung di akun Youtube islam/">Bimas Islam Tv.

“Ajaran Islam memberikan kesejukan kepada seluruh alam, tidak hanya kepada manusia, tetapi kepada seluruh makhluk ciptaan Allah Swt. Jadi ini sejalan dengan Islam rahmatan lil ‘alamin. Islam harus betul-betul merefleksikan kedamaian, ketenteraman, kesejukan kepada umat manusia,” jelas Kamaruddin.

Dirjen menerangkan, hal ini sejalan dengan perintah Al-Qur’an dan Al-Hadits. “Jadi Islam itu adalah agama yang tidak hanya menebarkan kedamaian kepada sesama umat Islam, tetapi kepada sesama manusia, sesama makhluk, bahkan kepada alam secara keseluruhan,” tuturnya.

Baca Juga: Prof Asrorun Niam: Tujuan Fatwa untuk Kemaslahatan Hakiki

Guru Besar Ilmu Hadis Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar itu mencontohkan, salah satu bukti Islam pembawa kedamaian adalah ajaran infak. Katanya, Islam mengajarkan para pemeluknya untuk berinfak dalam setiap kondisi kepada siapa pun.

“Orang yang tetap berinfak dalam keadaan sempit Ini adalah puncak kemuliaan. Jadi kalau orang yang lapang, orang yang kaya raya, memiliki harta lalu berinfak, itu biasa karena memang dia mampu untuk melakukannya,” tegasnya.

Pada kajian yang digelar rutin setiap akhir pekan ini, Dirjen menjelaskan, ajaran Islam tidak hanya diucapkan dan dipahami saja, tetapi harus menjadi sesuatu yang bisa mentransformasi seseorang sebagai makhluk sosial. Ajaran Islam, kata Dirjen, harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

“Semoga pengetahuan kita, pemahaman kita tentang hadis-hadis Rasulullah Saw ini bisa kita amalkan, bisa kita transformasikan dalam kehidupan kita. Jadi bisa mengubah perilaku kita. Kalau hanya sebatas pengetahuan dan pemahaman saja tentu tidak ada maknanya. Kita harus melakoninya, kita harus mengamalkannya supaya kita menjadi orang yang bermanfaat,” kata Dirjen. (L/R2/P1)

Baca Juga: KH Afifuddin Muhajir: Fatwa Dibutuhkan Sepanjang Zaman

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Haji 1445 H
Ilustrasi (Foto: Freepik @freepik)
Kolom
Khadijah