Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirjen PAUD: AS Miliki Superpower Militer, Indonesia Superpower-nya Budaya

Hasanatun Aliyah - Kamis, 11 April 2019 - 17:21 WIB

Kamis, 11 April 2019 - 17:21 WIB

0 Views

Jakarta, MINA – Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Dirjen PAUD dan Diknas) Kemendikbud, Harris Iskandar mengatakan, Amerika Serikat memiliki superpower-nya di militer, kalau Indonesia superpower-nya budaya.

“AS superpower-nya di militer, kalau Indonesia superpower-nya budaya, itu harus kita rawat, karena budaya adalah karakter kita (Indonesia),” katanya saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Satuan Karya Widya Budaya Bakti di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Kamis (11/4).

Menurutnya, Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPPK) yang tengah gencar ditanamkan pemerintah mulai dari PAUD juga termaktub dalam Kurikulum 2013 (K-13) dan juga sudah ditanamkan dalam kegiatan Pramuka.

Pendidikan karakter yang terdiri dari lima nilai yaitu: religius, nasionalisme, kemandirian, gotong royong, dan integritas, menjadi pilar utama yang hendak dibentuk pada siswa.

Baca Juga: Prof Asrorun Niam: Tujuan Fatwa untuk Kemaslahatan Hakiki

“Karakter bangsa ini seluruhnya ada pada pramuka. Pramuka merupakan kebudayaan kesatuan pendidikan karakter bangsa. Nilai-nilai dalam trisakti dan dasadarma itu kalau dipahami di internalisasi dilakukan, kemudian dibiasaan akan menjadi budaya dan menjadi karakter,” jelasnya.

“Jika karakter itu ada disetiap anak bangsa ini, insyaallah Indonesia ini aman tentram sampai kapan pun juga,” tambah Harris.

Kegiatan Pramuka juga masuk dalam Kurikulum 2013 yang menjadikan pramuka menjadi ekstrakurikuler yang wajib.

“Dengan begitu Kemendikbud tidak ragu lagi mengadopsi gerakan pramuka ekstrakurikuler wajib, karena sangat berpotensi untuk mengembangkan karakter bangsa,” ucapnya.

Baca Juga: KH Afifuddin Muhajir: Fatwa Dibutuhkan Sepanjang Zaman

Ia menambahkan, karakter-karakter dikukuhkan pada bangsa ini supaya bermoral, hormat kepada sesama, hormat kepada alam, terutama hormat kepada diri sendiri.

“Itu luar biasa. jangan memikirkan diri sendiri, pikirkan dulu orang baru diri sendiri, dan ini yang terjadi malah sebaliknya. Kalau semuanya ini berpramuka, semuanya akan beres, gak ada korupsi, gak ada maling-maling, karena di Pramuka itu tidak boleh,” tambahnya. (L/R10/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Pelatihan UMKM di Jakarta Diharap Lahirkan Muzaki Baru

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Indonesia
Indonesia
Indonesia