Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirjen,: PAUD dan Pendidikan Keluarga Penting Mendukung Perkembangan Anak

Hasanatun Aliyah - Rabu, 6 November 2019 - 05:06 WIB

Rabu, 6 November 2019 - 05:06 WIB

5 Views

Jakarta, Kemendikbud — Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Ditjen PAUD dan Dikmas) Harris Iskandar, menyatakan bahwa PAUD dan Pendidikan Keluarga memainkan peran penting dalam mendukung perkembangan anak.

Hal itu disampaikan saat membuka Konferensi Internasional Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Keluarga di Hotel Mellenium, Jakarta pada Selasa (5/11).

Menurutnya, berdasarkan hasil penelitian di bidang psikologi, neurosains, dan pendidikan terdapat kesimpulan bahwa rangsangan pendidikan awal pada anak sejak dalam kandungan hingga akhir masa usia dini (6-8 tahun) akan berdampak positif pada seluruh aspek perkembangan anak.

“Bukan kecerdasan saja tetapi seluruh kecakapan hidup. Dalam kaitan ini, peran keluarga dan satuan pendidikan penyelenggara PAUD menjadi sangat penting. Apalagi tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia terkait potensi tumbuh-kembang anak yang masih cukup berat,” katanya.

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

Sebagai bentuk komitmen terhadap agenda pendidikan global tahun 2030, Pemerintah Indonesia telah membuat terobosan dengan mengeluarkan kebijakan pelayanan dasar PAUD untuk anak usia 5-6 tahun yang wajib dipenuhi pemerintah daerah.

“Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal,” jelasnya.

Selain itu, Pemerintah Indonesia, telah mempelopori pendirian SEAMEO Centre For Early Childhood Care Education and Parenting (CECCEP), yaitu sebuah pusat di bawah Southeast Asian Ministers Education Organization (SEAMEO) yang berlokasi di Jayagiri, Lembang Bandung, Jawa Barat. Pusat ini bertugas untuk mendukung pengembangan dan publikasi praktik baik terkait implementasi PAUD dan Pendidikan Keluarga.

Sementara itu, Rektor Universitas YARSI, Fasli Jalal yang juga sebagai narasumber menyampaikan, Indonesia memiliki anak usia PAUD 0-6 tahun sebanyak 26-27 juta.

Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia

Saat ini, kesadaran orang tua sudah sangat baik dan lompatan akses sudah meningkat. Selain itu sumber dana juga sangat bervariasi mulai dari Dana Desa, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Corporate Social Responsibility (CSR), dan sebagainya.

“Akan tetapi menurut saya yang paling penting sekarang adalah perhatian pada gurunya. Guru adalah tiang pendidikan. Kalau kita tidak memberi perhatian kepada guru maka seperti yang dikatakan James Heckman bahwa anak lebih baik tidak ikut PAUD daripada ikut PAUD yang tidak bermutu,” kata Faisal. (L/R10/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September

Rekomendasi untuk Anda

MINA Preneur
MINA Millenia
MINA Preneur