Dirjen Pendis: 2017 Sebagai Tahun Pendis Goes to Media

Jakarta, 17 Shafar 1438/17 November 2016 (MINA) – Direktorat Jenderal Islam (Dirjen Pendis) Kementerian Agama tahun 2017 mendatang berkomitmen akan melakukan program besar-besaran dalam bidang publikasi.

Dirjen Pendis Kamaruddin Amin  mencanangkan 2017 sebagai tahun Pendis Goes to Media,  pada acara Pendidikan Islam di Mata Media di Kementerian Agama, Rabu, yang juga dihadiri oleh Menteri Agama.  Demikian keterangan pers yang dikutip MINA, Kamis.

Dirjen. mengatakan, program ini dilakukan Pendis untuk menjawab kajian media bahwa sebagai lembaga yang menangani sektor pendidikan di Kementerian Agama, isu pemberitaan terkait Ditjen Pendidikan Islam masih menempati urutan keempat.

Berdasarkan hasil analisis media monitoring yang dilakukan oleh tim Pusat Informasi dan Humas (Pinmas), isu pendidikan Islam menempati urutan keempat dengan 934 berita, masih kalah dengan isu kerukunan (972), kehidupan beragama (1.616), dan haji (4.102). Padahal, dengan anggaran paling besar, mencapai 83 persen dari total anggaran Kementerian Agama, tentu banyak yang sudah dilakukan oleh Ditjen Pendidikan Islam.

Menurut Kamarudin, ada dua faktor penghambat publikasi. Secara eksternal, Pendis masih dipersepsikan sebagai makmum dari Kemendikbud dalam mengelola pendidikan di Indonesia.

“Sebagaimana kita ketahui, ada dua lembaga yang menangani pendidikan, yaitu Kemendikbud dan Kemenristekdikti,” katanya.

Lalu hambatan internalnya ialah struktur dan sumber daya manusia belum mendukung. Namun, lanjutnya, terbitnya Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 42 Tentang Orgnisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama memberi angin segar. Saat ini, sudah ada Satker setingkat eselon III yang nantinya akan mengurus masalah informasi dan kehumasan di lingkungan Pendis.

“Saat ini tidak ada orang yang menangani humas. Dengan struktur baru ini kita cari orang yang pas dan menjadi yang terbaik. Dengan struktur baru ini kita bisa,” ujarnya.

Untuk itu, pada tahun 2017 Pendis akan melakukan beberapa langkah yang sudah disiapkan dalam mendukung publikasi program Pendidikan Islam, diantaranya: publikasi prestasi yang dihasilkan dari para guru, dosen, dan tenaga kependidikan. “Kita punya distingsi, atau karakter yang tidak dimiliki oleh orang lain. Itu bisa kita sampaikan dan kemas secara baik nanti,” tuturnya.

Ditjen Pendis juga akan melakukan publikasi dalam bentuk video dan qute yang berisi gambar tokoh yang disertai dengan pandangannya. “Selain itu, ada dalam bentuk souvenir dalam bentuk digital, dan Pendis juga akan melakukan publikasi yang dikemas dalam bentuk talkshow di televisi dan di radio. ” kata Dirjen.

Di samping itu  berkomitmen mengundang para Indonesianis dan para peneliti internasional agar masuk ke lembaga Pendidikan Islam.

“Nanti akan saya panggil teman-teman Direktur di lingkungan Pendis, semua harus memaparkan desain dan harus punya. 2017, Pendis goes to media. Harus menjadi nomor satu,” tutupnya. (T/ima/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)