Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disdikbud Jateng Larang Sekolah Selenggarakan Study Tour

Zaenal Muttaqin - Kamis, 16 Mei 2024 - 15:17 WIB

Kamis, 16 Mei 2024 - 15:17 WIB

26 Views

Semarang, MINA – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Uswatun Hasanah melalui nota dinas nomor 421.7/00371/SEK/III/2024, melarang sekolah negeri yang berada di bawah kewenangannya untuk melakukan kegiatan study tour.

Larangan itu dikeluarkan menyusul kecelakaan maut bus yang membawa rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok di Ciater Subang, Jawa Barat (Jabar), pada Sabtu (11/5) lalu.

Bagi sekolah yang melanggar aturan itu, Disdikbud tak akan segan untuk memberi sanksi tegas.

“Secara kurikulum juga tidak ada sekolah mewajibkan piknik, meskipun itu (piknik) sudah mengakar dan menjadi budaya sejak dulu. Maka, nota ini dikeluarkan untuk penegasan kembali seusai kejadian itu (kecelakaan maut bus di Subang),” ujar Uswatun kepada wartawan, Rabu (15/5).

Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025

Kata dia, pelarangan study tour sekolah juga tak sebatas hanya karena dapat menimbulkan bahaya seperti kecelakaan bus. Namun, karena study tour juga dapat berpotensi adanya penyimpangan anggaran oleh pihak sekolah.

“Karena itu profit sekolah. Terus piknik dampaknya tidak signifikan untuk kegiatan pembelajaran, tidak bisa meningkatkan PAD provinsi, ditambah banyak kasus kecelakaan, dan ketika terjadi (kecelakaan) sekolah sulit bertanggung jawab,” jelasnya.

Meski begitu, Disdikbud Jateng tidak melarang sekolah yang ingin melakukan pembelajaran di luar sekolah. Hal itu dengan catatan, pihak sekolah harus mampu mengelola anggaran biaya baik melalui bantuan operasional sekolah (BOS) atau bantuan operasional pendidikan (BOP).

“Untuk belajar di luar sekolah boleh, di SMA ada outing class, misal di museum, Kota Lama, atau objek wisata yang masih ada kaitannya dengan pembelajaran. Terus SMK ada program praktik kerja industri. Namun, malapraktiknya sering digunakan untuk piknik,” tegas Uswatun.

Baca Juga: Naik 6,5 Persen, UMP Jakarta 2025 Sebesar Rp5,3 Juta

Selanjutnya, Disdik Jateng bakal menindak secara tegas sekolah yang bandel atau nekat melaksanakan study tour. Bahkan pada 2024 ini, pihaknya mengaku telah membatalkan agenda study tour sejumlah sekolah.

“Memang masih ada yang nekat menggelar study tour. Kalau ketahuan kita hentikan, tak perlu saya sebutkan sekolah mana tapi ada beberapa. Kalau telanjur berangkat dan ketahuan, ada pembinaan untuk kepala sekolah, harus kembalikan arus keuangan transparan detail sampai nol. Kemudian ada punishment kepada kepala sekolah yang harus tanggung jawab,” pungkasnya. []

Mi’raj News Agency (MINA) 

Baca Juga: Bulog: Stok Beras Nasional Aman pada Natal dan Tahun Baru

Rekomendasi untuk Anda