Doha, MINA – Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majid Al-Ansari, menyayangkan pernyataan Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu mengenai upaya mediasi yang dilakukan oleh Doha.
“Kami terkejut dengan dugaan pernyataan yang dikaitkan dengan perdana menteri Israel di berbagai laporan media tentang peran mediasi Qatar,” kata Al-Ansari. Demikian dikutip dari MEMO pada Jum’at (26/1).
Ansari juga menambahkan jika pernyataan yang dilaporkan itu benar, PM Israel akan menghalangi dan melemahkan proses mediasi, dengan alasan yang tampaknya menguntungkan karier politiknya alih-alih memprioritaskan penyelamatan nyawa tak berdosa, termasuk sandera Israel.
Menurut rekaman yang bocor dan disiarkan di saluran berita Israel Channel 12 pada hari Selasa, Netanyahu menyebut Qatar “bermasalah”.
Baca Juga: Puluhan Ekstremis Yahudi Serang Komandan IDF di Tepi Barat
“Saya tidak akan berterima kasih kepada Qatar, yang pada dasarnya tidak berbeda dengan PBB atau Palang Merah, dan bahkan lebih bermasalah. Saya tidak punya ilusi mengenai mereka,” kata Netanyahu dalam pertemuan dengan anggota keluarga tawanan perang pendudukan Israel yang ditahan di Gaza.
Qatar menjadi negara yang sangat penting dalam memediasi gencatan senjata selama sepekan pada November yang membebaskan lebih dari 100 tawanan perang Israel sebagai imbalan atas 240 wanita dan anak-anak Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel. (T/ind/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat