Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diserang Yaman, Penerbangan di Bandara Ben Gurion Terhenti

sri astuti Editor : Widi Kusnadi - Senin, 24 Maret 2025 - 14:20 WIB

Senin, 24 Maret 2025 - 14:20 WIB

42 Views

Bandara Ben Gurion (Foto: Anadolu Agency)

Tel Aviv, MINA – Aktivitas udara di Bandara Ben Gurion di Tel Aviv, Palestina yang diduduki, telah sepenuhnya terhenti akibat serangan yang datang dari Yaman pada Ahad (23/3) pagi.

Channel 12 Israel melaporkan, sirene telah berbunyi di wilayah Palestina yang diduduki di bagian tengah, termasuk Tel Aviv dan Al-Quds, yang menurut militer Israel rudal tersebut berhasil dicegat, demikian dikutip dari Almayadeen.

Ini adalah operasi rudal kelima yang dilakukan oleh Yaman yang menargetkan “Israel” pekan ini.

Angkatan Bersenjata Yaman sebelumnya telah menegaskan bahwa Bandara Ben Gurion tidak lagi aman untuk lalu lintas udara, memperingatkan bandara tersebut akan tetap menjadi target hingga perang Israel di Gaza berakhir.

Baca Juga: Amerika Latin Ambil Sikap Tegas atas Agresi Israel

Pada tanggal 18 Maret, pemimpin gerakan Perlawanan Ansar Allah Yaman, Sayyed Abdul-Malik al-Houthi, menekankan bahwa “angkatan bersenjata Yaman akan melanjutkan eskalasi mereka pada tingkat tertinggi terhadap pendudukan,” secara langsung menyapa rakyat Palestina: “Kalian tidak sendirian.”

Sayyed Al-Houthi menggarisbawahi bahwa tidak ada alternatif selain memikul tanggung jawab dalam menghadapi dan melawan musuh Israel, memperingatkan bahwa jika Israel berhasil melenyapkan perjuangan Palestina, Israel akan memperluas kejahatannya ke negara lain tanpa hambatan apa pun.

Sayyed al-Houthi mengatakan “tidak ada lagi garis merah,” memperingatkan bahwa pendudukan tidak menunjukkan perhatian terhadap pertimbangan apa pun saat melakukan genosida, penghancuran total, dan pembunuhan yang mengerikan.

Yaman tanpa henti mendukung Gaza, perlawanan dan rakyatnya, melawan agresi Israel, dan terus memantau kemajuan negosiasi dan gencatan senjata. Ketika “Israel” memblokir masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza dan menolak terlibat dalam negosiasi tahap kedua, Yaman memberlakukan kembali larangan angkatan laut terhadap pengiriman yang berlayar ke pelabuhan Palestina yang diduduki.

Baca Juga: Hampir 140.000 Orang Masih Hilang di Suriah

Akibatnya, Amerika Serikat dan Inggris memperbarui agresi mereka di Sanaa, yang sebagian besar menargetkan infrastruktur sipil dan warga sipil. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Boston Consulting Group Menarik Diri dari GHF

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Dunia Islam
Dunia Islam
Internasional