Hamburg, 10 Rabi’ul Awwal 1438/10 Desember 2016 (MINA) – Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada Kamis (8/12) mengumumkan bahwa diskusi militer dan diplomatik antara Amerika Serikat (AS) dan Rusia akan berlanjut di Jenewa, Swiss, pada Sabtu (10/12).
Diskusi tersebut bertujuan untuk menentukan cara memecahkan masalah Aleppo Timur yang dalam tiga pekan terakhir mendapat ofensif tanpa henti dari pasukan Pemerintah Suriah yang didukung oleh sekutu-sekutunya, Rusia dan milisi-milisi Syiah.
Agenda besar dari diskusi antara Lavrov dan rekannya, Menteri Luar Negeri AS John Kerry, utamanya akan mempelajari rencana untuk mengevakuasi kelompok oposisi dan warga sipil yang terkepung di Aleppo Timur, demikian The New Arab memberitakannya yang dikutip MINA.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Sebelumnya, Lavrov dan Kerry telah bertemu pada Rabu dan Kamis di Hamburg, Jerman, tapi perkembangan yang raih menemui kebuntuan.
Di hari yang sama, Menteri Lavrov juga mengatakan bahwa tentara Pemerintah Suriah telah menghentikan serangannya terhadap Aleppo untuk memungkinkan evakuasi warga sipil dari Aleppo Timur.
“Saya dapat memberitahu Anda bahwa hari ini, operasi tempur oleh tentara Suriah telah dihentikan di Aleppo Timur karena ada operasi besar yang dilakukan untuk mengevakuasi warga sipil,” kata Lavrov.
Pasukan pemerintah melakukan kemajuan pesat dalam operasi tiga pekan terakhir dengan merebut 80% wilayah yang dikuasai oposisi sebelumnya.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Menurut lembaga pemantau khusus yang berbasis di Inggris, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), mengungkapkan setidaknya 384 warga sipil, termasuk 45 anak-anak, telah tewas dalam serangan pasukan pemerintah dan sekutunya di Aleppo timur sejak operasi dimulai. (T/P001/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata