Ramallah, MINA – Perdana Menteri Mohammad Shtayyeh dan Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina dalam pernyataan terpisah, mengutuk pembunuhan yang dilakukan tentara Israel terhadap seorang pria Palestina di dekat kota Betlehem, Tepi Barat selatan.
Faleh Jaradat, dari kota Sair di daerah Hebron, ditembak dan dibunuh Senin sore (17/1) setelah dia diduga berusaha menikam seorang tentara di sebuah persimpangan dekat Betlehem. Prajurit itu tidak terluka, WAFA melaporkan.
Shtayyeh meminta organisasi hak asasi manusia internasional bisa menekan Israel untuk menghentikan pembunuhan dan serangan yang sedang berlangsung terhadap rakyat Palestina.
Dia mengatakan, tentara meninggalkan Jaradat berdarah di tanah sampai dia meninggal, menekankan bahwa eksekusi di luar hukum Palestina mencerminkan “doktrin terorisme negara yang dianut oleh tentaranya.”
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Kementerian Luar Negeri, di sisi lain, menganggap pembunuhan Jaradat sebagai episode lain dalam serangkaian pembunuhan di luar hukum, yang dilakukan oleh penjajah Israel dan pemukimnya terhadap warga sipil Palestina yang tidak bersenjata.
Kementerian meminta pemerintah Israel bertanggung jawab penuh atas “kejahatan ini,” dan meminta masyarakat internasional, khususnya Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Sekretaris Jenderalnya, untuk memikul tanggung jawab mereka dan memulai sistem untuk melindungi rakyat Palestina di bawah pendudukan.
Ia juga meminta pemerintah Amerika Serikat untuk menekan Israel agar menghentikan intimidasi kekerasan terhadap rakyat Palestina. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)