Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

DITENDANG WARTAWAN HUNGARIA, PENGUNGSI SURIAH DIBERI KERJAAN DI SPANYOL

Fauziah Al Hakim - Kamis, 17 September 2015 - 23:37 WIB

Kamis, 17 September 2015 - 23:37 WIB

621 Views ㅤ

Worl Bulletin
Worl Bulletin

World Bulletin

Budapest, 3 Dzulhijjah 1436/17 September 2015 (MINA) – Sebuah sekolah spanyol/">sepak bola Spanyol mengatakan, akan memberikan pekerjaan untuk seorang pengungsi Suriah yang menjadi sorotan dunia karena ditendang seorang wartawan Hungaria saat berlari menggendong anaknya.

Mantan manajer klub divisi Suriah Al-Fotuwa, Osama Abdul Mohsen, tiba pada Rabu (16/9) malam di sekolah pelatihan CENAFE, Madrid, World Bulletin yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.

“Kami adalah sekolah pelatihan nasional, sehingga kami memutuskan untuk membantu sesama pelatih,” kata direktur sekolah, Miguel Angel Galan, setelah mendengar profesi Mohsen di media.

Mohsen datang membawa dua anaknya, Galan mengatakan, CENAFE bertujuan akan membawa istri dan dua anaknya di kemudian hari.

Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant

“Mereka akan mendapatkan kebutuhan yang paling penting, seperti perumahan, makanan, pakaian dan pekerjaan sebagai pelatih,” tutur Galan.

Video rekaman seorang wartawan Petra Laszlo menyandung Mohsen hingga jatuh ke rumput saat berlari sambil menggendong seorang anak Zaid dalam pelukannya dekat perbatasan Hungaria-Serbia memicu kemarahan dunia. Wartawan itu kemudian dipecat dari saluran televisi dia bekerja.

Para pemimpin Eropa telah berjuang untuk menanggapi kedatangan ratusan ribu pengungsi dari Suriah di tanah mereka, ketika bernegoisasi pembagian jumlah pengungsi di masing-masing negara Eropa.

Spanyol sepakat menampung lebih dari 17.000 pengungsi secara keseluruhan tahun ini. (T/P006/R05)

Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas

Rekomendasi untuk Anda

Ilustrasi (foto: CNBC)
Palestina
Eropa
Eropa
Eropa