Raqqa, Suriah, 12 Ramadhan 1436/29 Juni 2015 (MINA) – Sekitar 160 keluarga Kurdi di Provinsi Raqqa secara paksa dipindahkan oleh pasukan khusus Islamic State (ISIS) ke Kota Palmyra, Suriah tengah, karena dituduh membocorkan informasi.
Berbicara kepada ARA News di Raqqa yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin (29/6), aktivis media Muhammad Raqawi melaporkan, keamanan “Tamasih” mengumpulkan keluarga Kurdi dari Distrik Dariya, Raqqa Barat, kemudian secara paksa mereka dipindahkan dengan bus menuju Palmyra.
Sumber itu menambahkan, kelompok Tamasih yang dipimpin Abu Anas Al-Irak, memerintahkan untuk memindahkan puluhan keluarga Kurdi menuju Kota Palmyra.
Sumber pro-ISIS melaporkan, warga Kurdi yang tinggal di Raqqa dituduh membocorkan informasi tentang kelompok ISIS kepada pasukan Unit Perlindungan Rakyat (YPG) Kurdi yang menjadi lawan kuat bagi kelompok di Suriah utara.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Raqawi menunjukkan, tokoh suku Arab pro-ISIS di Raqqa membenarkan perpindahan keluarga Kurdi.
“Mengingat perang berkecamuk melawan koalisi Tentara Salib (pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat) dengan milisi sekutu Kurdi (YPG), kami tidak memiliki keraguan tentang keterlibatan banyak keluarga Kurdi dalam komunikasi dengan milisi Kurdi, yang pada gilirannya berkomunikasi dengan Tentara Salib dalam perang mereka melawan Islam dan Muslim,” kata pernyataan sekelompok tokoh suku Arab di Raqqa.
“Mengusir warga Kurdi dari Raqqa adalah solusi terbaik. Ini adalah satu-satunya cara untuk melindungi umat Islam dari Raqqa dan dari musuh murtad mereka,” katanya.
Dalam beberapa pekan terakhir, ratusan warga Kurdi meloloskan diri dari Raqqa, ibukota de facto ISIS, menuju ke Kota Kobane dan kota-kota Kurdi lainnya. (T/P001/R05)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Serukan Pengusiran Israel dari PBB