Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

DITUDUH MAKAN DAGING SAPI, PRIA MUSLIM DI INDIA DIBUNUH

Admin - Rabu, 30 September 2015 - 23:33 WIB

Rabu, 30 September 2015 - 23:33 WIB

478 Views ㅤ

india-ctvnews-300x169.jpg" alt="asapi india ctvnews" width="478" height="269" /> (Foto: Arab News)

New Delhi, 16 Dzulhijjah 1436/ 30 September 2015 (MINA) – Polisi India menangkap enam orang pelaku setelah seorang pria Muslim (50 tahun) dipukuli sampai mati karena dituduh makan daging sapi di negara mayoritas Hindu, Rabu (30/9).

Arab News yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) menyebutkan, pria itu Mohammad Akhlaq, diseret dari rumahnya di pinggiran ibukota dan diserang oleh sekitar 100 orang pada Senin malam, ujar seorang polisi kepada media.

“Ketika tim kami mencapai tempat kerumunan itu, pria itu tergeletak di luar rumahnya. Kami berhasil membawanya ke rumah sakit terdekat, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan,” kata inspektur polisi senior Kiran S.

Menurutnya, polisi telah menangkap enam orang pelaku dan menempatkan personel tambahan untuk mencegah dampak lebih lanjut.

Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia

Putera korban, berusia 22 tahun, terluka parah dalam serangan itu dan telah mendapatkan perawatan intentif di rumah sakit terdekat.

Membunuh sapi dilarang di India, sebuah negara mayoritas Hindu yang juga memiliki cukup besar warga Muslim, Kristen dan minoritas Budha.

Anak perempuan korban, Sajida mengatakan, keluarganya menyangkal hal itu, keluarganya hanya memiliki daging kambing di lemari es bukan daging sapi.

“Mereka menuduh kami makan daging sapi, mereka mendobrak pintu rumah kami dan memukuli ayah serta kakak saya, ayah saya diseret keluar dan dipukuli dengan batu bata,” katanya. (T/nrz/P4)

Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
MINA Preneur
Dunia Islam
Internasional
Asia