New York, MINA – Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengadakan debat terbuka pada Selasa (29/10) terkait situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina.
Dilansir dari WAFA Pertemuan ini dipimpin oleh Ignazio Cassis, anggota Dewan Federal dan kepala Departemen Luar Negeri Federal Swiss. Dalam diskusi tersebut, para anggota membahas perkembangan terbaru di Palestina, situasi kemanusiaan di Jalur Gaza, serta dampak kebijakan Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat, termasuk Yerusalem.
Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah, Tor Wennesland, kepada para duta besar di DK PBB mengatakan, Timur Tengah kini berada pada titik paling berbahaya dalam beberapa dekade terakhir.
Ia juga baru-baru ini mengunjungi Gaza dan menggambarkan tingkat kerusakan yang terjadi sebagai tidak terbayangkan.
Baca Juga: Menlu Saudi dan Iran Bicarakan Perkembangan Situasi Regional
“Kita sangat membutuhkan seperangkat kesepahaman untuk membangun kerangka politik dan keamanan di Gaza sesuai dengan prinsip-prinsip yang telah saya uraikan berulang kali di Dewan ini” kata Wennesland.
“Kita memerlukan gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera di Gaza sekarang,” imbuhnya.
Wennesland memperingatkan, tanpa aksi segera, bantuan kemanusiaan tidak dapat diperluas untuk memenuhi kebutuhan mendesak sekitar 2 juta warga yang mengungsi.
Selain itu, ia menyatakan keprihatinan atas langkah-langkah Israel yang dapat mengancam prinsip-prinsip perdamaian, termasuk upaya untuk membatasi peran UNRWA.[An]
Baca Juga: Ratusan Sastrawan di AS Boikot Lembaga Budaya Israel
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Presiden Iran Janjikan ‘Tanggapan Tepat’ Terhadap Serangan Israel