Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

DK PBB Akan Bahas Situasi di Timur Tengah

Nur Hadis - Jumat, 12 Januari 2024 - 19:40 WIB

Jumat, 12 Januari 2024 - 19:40 WIB

5 Views

A general view shows a United Nations Security Council meeting on Gaza, at UN headquarters in New York City on December 8, 2023. - UN Secretary-General Antonio Guterres said on December 8, 2023, that Hamas brutality could never justify "collective punishment" of Palestinians as Israel presses its campaign against Hamas in the Gaza strip. "Some 130 hostages are still held captive. I call for their immediate and unconditional release, as well as their humane treatment and visits from the International Committee of the Red Cross until they are freed," Guterres said at an emergency meeting of the organization's Security Council. "At the same time, the brutality perpetrated by Hamas can never justify the collective punishment of the Palestinian people." (Photo by Yuki IWAMURA / AFP)

New York, MINA – Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) akan mengadakan pertemuan pengarahan terbuka malam ini untuk membahas situasi Timur Tengah, termasuk masalah Palestina. Demikian dikutip dari Wafa, Jumat (12/1).

Aljazair, satu-satunya anggota DK PBB yang berasal dari Arab, telah meminta pertemuan tersebut untuk membahas ancaman pengungsian paksa yang dihadapi rakyat Palestina di Gaza. Ini merupakan akibat dari kampanye genosida brutal pendudukan Israel di wilayah tersebut.

Aljazair mengharapkan Martin Griffiths, Wakil Sekretaris Jenderal PBB urusan kemanusian, dan Ilze Brands Kehris, asisten Sekjen PBB untuk hak asasi manusia dapat memberikan pengarahan kepada anggota dewan.

Dewan Keamanan PBB sebelumnya mengadakan konsultasi tertutup pada hari Rabu, menanggapi permintaan Malta, untuk membahas implementasi Resolusi 2712 yang dikeluarkan November lalu.

Baca Juga: Israel Halangi Evakuasi Jenazah di Gaza Utara

Resolusi tersebut menyerukan penghentian sementara dan perluasan koridor kemanusiaan di seluruh Gaza untuk memfasilitasi penyediaan barang dan jasa penting. (T/chy/R1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Keluarga Tahanan Israel Kecam Pemerintahnya Sendiri

Rekomendasi untuk Anda