DK PBB Bahas Kekerasan di Al-Quds

Suasana sidang Dewan keamanan saat memberikan suara untuk resolusi penghentian permukiman Israel di wilayah . Foto: Manuel Elias/PBB

Al-Quds, MINA – Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa akan bersidang  Senin (24/7) membahas serentetan kekerasan  di Al-Quds yang menjadi lagi perhatian dunia.

Swedia, Mesir dan Perancis meminta pertemuan tersebut untuk “segera membahas bagaimana seruan untuk de-eskalasi di Al-Quds dapat didukung,” kata Duta Besar Swedia untuk PBB, Carl Skau, diposting di Twitter.

Israel mengirim pasukan tambahan ke Tepi Barat yang diduduki pada Sabtu (22/7) dan menggerebek rumah Palestina yang menikam tiga orang Israel pada Jumat, kata militer. Demikian yang diberitakan MEMO dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Ketegangan meningkat sepanjang pekan lalu di atas pemasangan detektor logam di kompleks yang mencakup masjid Al-Aqsa yang disucikan dan Dome of the Rock, menyusul serangan 14 Juli yang menewaskan dua polisi.

Orang-orang Palestina menolak detektor logam karena mereka melihat langkah Israel itu untuk menegaskan penguasaan lebih lanjut atas Masjid . Mereka menolak masuk lewat dtektor logam sebagai protes dan melakukan ibadah di jalan-jalan di luar masjid.

Pihak berwenang Israel mengatakan bahwa 14 penyerang bersenjata menyelusup ke tempat suci dan menembak polisi.

Situasi makin memanas, dan pada Jumat (21/7) ummat Muslim melaksanakan shalat Jumat di luar Masjid Al-Aqsha, sedangkan biasanya ribuan orang melaksanakan shalat Jumat  di Masjid Al-Aqsha itu.

Sebagai antisipasi terhadap demonstrasi, Israel juga telah melarang orang-orang usia di bawah 50 tahun memasuki dan melaksanakan shalat di Al-Aqsa.

Bentrokan pecah antara pasukan keamanan Israel dan Palestina di sekitar Kota Tua Al-Quds, di bagian lain Yerusalem timur yang dicaplok dan di Tepi Barat yang diduduki, menyebabkan tiga orang Palestina tewas.

Pada Jumat (21/7) malam, seorang warga Palestina masuk ke sebuah rumah di sebuah pemukiman Yahudi di Tepi Barat saat makan malam dan menikam empat orang Israel, menewaskan tiga orang di antara mereka.

Tentara Israel mengatakan, warga Palestina berusia 19 tahun itu telah berbicara di sebuah akun Facebook di lokasi suci Yerusalem dan akhirnya tewas.

Bentrokan berlanjut pada Sabtu (22/7), ketika pemuda Palestina melemparkan batu dan bom molotov saat tentara menggunakan buldoser untuk menutup desa penyerang di Tepi Barat dan akan melakukan pembongkaran rumahnya.

Israel sering menghancurkan atau menyegel rumah penyerang sebagai penghalang, meskipun kelompok hak asasi manusia mengatakan ini adalah hukuman kolektif.(T/P3/P1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Admin

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.