New York, MINA – Dewan Keamanan PBB membahas serangan intensif Turki terhadap milisi Kurdi dan krisis kemanusiaan yang memburuk di Suriah, Senin (22/1), namun dalam pertemuan itu, DK PBB tidak mengecam atau menuntut diakhirinya operasi Turki yang sensitif.
Pertemuan juga untuk mendengar sebuah laporan dari Kepala Bantuan PBB Mark Lowcock dalam kunjungannya ke Suriah baru-baru ini.
Pembahasan tentang serangan Turki di Suriah dilakukan atas permintaan Perancis. Demikian Arab News memberitakan yang dikutip MINA.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah bersumpah tidak akan mundur dari melakukan serangan udara dan darat untuk mengusir milisi Unit Perlindungan Rakyat (YPG) Kurdi di kota Afrin, utara Suriah.
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang
“Ini tentu saja bagian dari pembicaraan,” kata Duta Besar Perancis Francois Delattre tentang Afrin setelah perundingan tertutup di markas besar PBB di New York.
Operasi Olive Branch (Ranting Zaitun) Turki sensitif karena Amerika Serikat sebagai sekutu Turki dalam NATO adalah pendukung utama YPG Kurdi untuk mengusir militan Islamic State (ISIS) dari Suriah. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA