New York, MINA – Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) telah mengecam serangan teror di Pahalgam, Kashmir yang mengakibatkan kematian 26 wisatawan.
DK PBB menekankan bahwa mereka yang bertanggung jawab harus dimintai pertanggungjawaban dan penyelenggara serta sponsor dari tindakan tercela tersebut harus diadili. India TV News melaporkan.
Dalam pernyataan pers, Dewan Keamanan yang beranggotakan 15 negara itu mengatakan bahwa Dewan dengan keras mengecam serangan di Jammu dan Kashmir tersebut yang terjadi pada 22 April.
Pernyataan pers itu dikeluarkan oleh Prancis, yang saat ini menjabat sebagai Presiden DK PBB.
Baca Juga: ICJ Akan Gelar Sidang Baru tentang Pendudukan Israel atas Wilayah Palestina
Pernyataan itu, yang dirilis oleh Presiden Dewan Perwakilan Tetap Prancis untuk PBB, Duta Besar Jerome Bonnafont, diketahui telah dilontarkan oleh AS.
Anggota Dewan Keamanan PBB juga menyampaikan simpati dan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban dan pemerintah India dan Nepal, serta mendoakan pemulihan yang cepat dan menyeluruh bagi mereka yang terluka.
DK PBB menegaskan kembali bahwa setiap tindakan terorisme adalah tindakan kriminal dan tidak dapat dibenarkan, apa pun motivasinya, di mana pun, kapan pun, dan oleh siapa pun yang melakukannya.
Menanggapi pertanyaan mengenai situasi terkini antara India dan Pakistan, Stephane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal Antonio Guterres, mengatakan, “Kami terus memantau situasi ini dengan sangat prihatin.”
Baca Juga: Norwegia Resmi Jalin Hubungan Diplomatik dengan Palestina
Ketika ditanya apakah Sekretaris Jenderal, yang saat ini berada di Roma untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus, berencana untuk berbicara dengan para pemimpin India dan Pakistan, Dujarric berkata, “Saya berharap dapat berbagi sesuatu dengan Anda” mengenai hal itu.
Dujarric menolak komentar bahwa dua negara nuklir itu mungkin akan berperang, dan situasi ini tidak begitu mendapat perhatian, karena ia berkata, “Saya hanya ingin mengatakan, saya tidak setuju dengan komentar Anda. Kami sangat memperhatikan situasi antara India dan Pakistan.” []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pemerintah Yaman Berlakukan Boikot Produk AS dan Israel