Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

DMI : Kemerdekaan Indonesia untuk Keadilan dan Kesejahteraan

kurnia - Rabu, 17 Agustus 2016 - 01:17 WIB

Rabu, 17 Agustus 2016 - 01:17 WIB

322 Views ㅤ

Ketua Bidang Sarana, Hukum dan Waqaf Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) , Muhammad Natsir Zubaidi

Jakarta, 13 Dzulqa’dah 1437/17 Agustus 2016 (MINA) – Ketua Bidang Sarana, Hukum, dan Wakaf Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia (PP DMI) Natsir Zubaidi mengatakan bahwa makna kemerdekaan bagi umat Islam dan bangsa Indonesia pada hakekatnya adalah proses perjuangan untuk mencapai keadilan dan kesejahteraan rakyat.

“Maka setiap muslim dan bangsa Indonesia harus mensyukuri kemerdekaan yang telah kita peroleh,” tegas Natsir kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Jakarta, Rabu (17/8).

Menurutnya, kemerdekaan adalah  hasil perjuangan segenap komponen bangsa 70-an tahun lalu.

Di dalam pembukaan Undang Undang Dasar UUD 1945, disebutkan bahwa perjuangan kemerdekaan adalah telah mengantarkan rakyat Indonesia kedepan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka. bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Baca Juga: PMI Meninggal di Korsel, Pemerintah Pastikan Usut Dugaan Kelalaian Perusahaan

Ketua PP DMI mengatakan, sebenarnya konsep yang paling hakiki dari ajaran Islam adalah prinsip keadilan (al Adalah ) dan untuk memperjuangkan keadilan harus memiliki akhlaq yang baik (akhlaqul kariemah).

Sudah barang tentu, katanya, setiap manusia di samping ingin menikmati rasa keadilan juga menginginkan kesejahteraan lahir dan bathin yang sering disebut oleh para pendiri negara ‘adalah masyarakat adil dan makmur (baldatun thayyibatun warabbun ghafur).

“Sebagai makhluq individu dan sosial maka dalam mencapai cita-cita kemerdekaan kita perlu memiliki komitmen,” katanya.

Ia juga menggarisbawahi perlunya kesalehan individu dan kesalehan sosial.

Baca Juga: MTQ ke-43 Riau Resmi Dibuka, Bengkalis Tampilkan Konsep Pesisir yang Inovatif

Oleh karena itu pula umat Islam khususnya Ormas Islam dan Institusi ke Islaman hendaknya mempersiapkan diri untuk menegakkan nilai yang terkandung dalam ajaran Islam yakni: nilai keadilan (al Adalah), persamaan ( al Musawah),

Keseimbangan (at Tawazun), Demokrasi(as Syura) dan Dinamis (at Tatawur). Ini semua dalam rangka memenuhi anjuran agama dalam menjalankan da’wah amar ma’ruf nahi munkar diperlu pribadi dan masyarakat yang ciri umat yang terbaik (khaira Umah).

Dia menambahkan, “kita memahami bahwa khaira ummah adalah manusia teladan yang tampil di lingkungan masyarakat dan bangsanya adalah memiliki keunggulan”.

Aqidah, akhlaq, intelektual, kepemimpinan, ketrampilan, wawasan dan pengalaman yang handal dengan persyaratan ciri-ciri umat yang terbaik (khaira ummah) inilah Insya Allah cita-cita umat dan bangsa kita akan dapat wujudkan. (L/P002/P2)

Baca Juga: Imaam Yakhsyallah: Berjamaah Jalan Menuju Pembebasan Al Aqsa

Mi’aj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Agus Sudarmaji Jelaskan Tiga Tahapan Pembebasan Masjid Al-Aqsa

Rekomendasi untuk Anda