Jakarta, MINA – Ketua PP Dewan Masjid Indonesia (DMI) Bidang Sarana, Hukum dan Wakaf, Muhammad Natsir Zubaidi mengatakan, Indonesia sebaiknya juga membantu pembangunan masjid dan perumahan karena desa-desa muslim terus dibakar paska tragedi etnis Muslim Rohingya di Negara Bagian Rakhine.
“Kita bersyukur dan sangat apresiasi pemerintah dan umat Islam Indonesia begitu cepat tanggap dalam mengirimkan bantuan kepada korban pengusiran dari tentara dan budhis Myanmar,” kata Natsir dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (16/9).
“Ini adalah tragedi kemanusiaan yang terbesar di abad 21, kita berharap agar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) segera mengambil inisiatif dan tindakan seperti tragedi Muslim Bosnia oleh Serbia 1990 tahun,” tambah Natsir.
“Waktu itu OKI dan PBB begitu tidak saja bicara langsung memberikan pelajaran kepada pemerintah Serbia, dengan melakukan serangan dan pasukan perdamaian ke Bosnia, Dan waktu itu saya dan saudara. Mazni Yunus atas nama Ormas Islam mendidikan Komite Solidaritas untuk Muslim Bosnia,”
Baca Juga: Silaknas 2024, ICMI Undang Presiden dan Wapres
Menurutnya, ini adalah solidaritas dan misi kemanusiaan, yang dilindungi oleh Piagam PBB, pembukaan UUD 1945 dan juga ajaran Agama manapun.
Maka PBB dan OKI harus berusaha keras membuka akses masuk ke Myanmar, guna membantu dan melihat langsung kondisi mereka. Sebab menurut Nurhasan, pengungsi etnis muslim Rohingya tidak lagi mempunyai tempat tinggal karena desa-desa mereka dibakar oleh Militer Myanmar.
“Kartu Tanda Penduduk (KTP) mereka disita, etnis Muslim Rohingya yang jadi tentara, PNS, dipecat, sebelum desa mereka dibakar hingga mereka lari bersama keluarganya dari penduduk desanya. Ini adalah Genosida, pembersihan etnis Agama,” tegas Natsir.
Pihaknya menganjurkan agar setiap masjid di Indonesia bisa mengumpulkan dana untuk solidaritas muslim dan kemanusiaan ke Myanmar untuk pembangunan masjid kembali di sana. (R/R03/RS2)
Baca Juga: Taiwan Rayakan 48 Tahun Kerja Sama Pertanian dengan Indonesia
Miraj News Agency (MINA)