Allah-300x191.jpg" alt="" width="300" height="191" />Oleh Bahron Ansori, Wartawan MINA
Seorang mukmin mana yang tidak ingin mencintai dan dicintai Allah. Setiap mukmin tahu, mencintai Allah bukanlah perkara gampang. Perlu proses yang tak mudah. Perlu kontinyuitas dalam berdoa, beribadah dan beramal. Sebaliknya, jika Allah sudah mencintai hamba mukmin-Nya, maka semua yang diminta hamba tersebut akan diberikan Allah kepadanya.
Untuk bisa mencintai dan dicintai Allah, maka doa yang dianjurkan oleh Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam untuk meraih kecintaan Allah Ta’ala adalah sebagai berikut.
اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ حُبَّكَ وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ وَالْعَمَلَ الَّذِى يُبَلِّغُنِى حُبَّكَ اللَّهُمَّ اجْعَلْ حُبَّكَ أَحَبَّ إِلَىَّ مِنْ نَفْسِى وَأَهْلِى وَمِنَ الْمَاءِ الْبَارِدِ
“Ya Allah, aku mohon pada-Mu cinta-Mu dan cinta orang yang mencintai-Mu, amalan yang mengantarkanku menggapai cinta-Mu. Ya Allah, jadikan kecintaanku kepada-Mu lebih aku cintai daripada cintaku pada diriku sendiri, keluargaku, dan air dingin.” (HR. At-Tirmidzi dari Abu Darda’ radhiyallahu anhu, Hasan oleh At-Tirmidzi )
Baca Juga: Wawancara Eksklusif Prof. Anbar: Pendidikan Jaga Semangat Anak-Anak Gaza Lawan Penindasan
Sesungguhnya di antara sebab yang bisa mendatangkan kecintaan Allah kepada seorang hamba adalah membaca Al Quran dengan khusyu dan berusaha memahaminya. Sehingga tidak mengherankan, apabila kedekatan dengan Al Quran merupakan perwujudan ibadah yang bisa mendatangkan cinta Allah.
Ini semua akan lebih sempurna apabila disertai keikhlasan. Karena ikhlas -sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Nawawi- merupakan kewajiban utama bagi pembaca Al Quran. Dan seharusnya ia menyadari, bahwa dirinya sedang bermunajat kepada Allah. (At Tibyan fi Adabi Hamalatil Qur`an, Imam an Nawawi, halaman 38)
Allah telah memberikan izin kepadamu untuk bermunajat kepada-Nya. Dengan demikian, berarti Allah telah memberikan rahasia cinta-Nya kepadamu. Dan Alquran, merupakan bukti kecintaan-Nya. Karena Al Quran memberikan petunjuk tentang Allah dan yang dicintai-Nya. Maka, tentu cinta kepadaNya merupakan jalan hati dan akal untuk mengetahui sifat-sifat Allah dan hal-hal yang dicintaiNya. Melalui Alquran, kita bisa mengetahui nama-nama-Nya, apa yang layak dan yang tidak layak bagi-Nya, serta (mengetahui) secara rinci syariat yang diperintahkan dan yang dilarang Allah, dan mengantarkan seseorang menuju cinta dan ridha-Nya.
Oleh karena itu, ada di antara para sahabat berusaha untuk mendapatkan kecintaan Allah dengan membaca satu surat. Dia renungi dan dia cintai; yaitu surat al Ikhlash, yang mengandung sifat-sifat Allah. Dia selalu membacanya dalam shalat yang ia lakukan. Ketika ditanya tentang hal itu, ia menjawab : “Karena ia merupakan sifat Allah, dan aku sangat suka menjadikannya sebagai bacaan”. Mendengar jawaban itu, Nabi bersabda
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-9] Jalankan Semampunya
أَخْبِرُوهُ أَنَّ الله يُحِبُّهُ
“Beritahukan kepadanya, bahwa Allah mencintainya”. (Diriwayatkan Imam al Bukhari, no. 7375; Fat-hul Bari, 13/360, dan Imam Muslim, 1/557 (813).
Orang yang mencintai Alquran, mestinya cinta kepada Allah Azza wa Jalla, karena sifat-sifat Allah terdapat di dalam Alquran. Dan semestinya, ia juga cinta kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena beliaulah yang menyampaikan Alquran.
‘Abdullah bin Mas’ud berkata,”Barangsiapa yang mencintai Alquran, maka ia akan cinta kepada Allah dan RasulNya.” (At Thabrani, no. 8658). (A/RS3/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Wawancara Eksklusif Prof El-Awaisi: Ilmu, Kunci Pembebasan Masjid Al-Aqsa