Oleh : Ali Farkhan Tsani, Redaktur Kantor Berita Islam MINA
Kalimat pembuka pidato atau ceramah pada umumnya diawali dengan “Alhamdulillah, segala puji dan syukur hanya milik Allah yang telah memberikan kita berbagai macam karunia-Nya…..” dan seterusnya.
Ini menunjukkan betapa pentingnya ungkapan rasa syukur kepada Allah, dan memang kita manusia dituntut dan dituntun untuk selalu menjadi hamba yang pandai bersyukur.
Hanya kadang manusia suka lupa, ketika diberi sedikit saja karunia, baik berupa kelebihan harta, jabatan, kedudukan atau rezki lainnya. Ia menjadi lupa kepada Tuhannya dan sesama. Padahal syukur itu bermakna menggunakan apa yang telah Allah karuniakan itu untuk hal-hal yang diridhai-Nya.
Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang
Untuk itu, agar kita tetap terjaga menjadi hamba yang senantiasa pandai bersyukur, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengajarkan salah satu doanya, yaitu:
اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
Artinya “Ya Allah, tolonglah kami untuk menjadi hamba yang selalu ingat kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu, serta beribadah dengan baik kepada-Mu”. (H.R. Abu Dawud).
Semoga Allah mudahkan kita menjadi hamba yang pandai bersyukur. Aamiin. (RS2/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Selesaikan Masalahmu dengan Sabar dan Shalat